Rapid Test 154 WNI dari Malaysia Negatif Covid-19

154 WNI asal Jawa Timur dari Malaysia tersebut akan kembali menjalani screening selama 14 hari di daerah asal masing-masing.
Petugas Bandara Juanda memeriksa 154 WNI asal Jatim usai dipulangkan dari Malaysia. (Foto: Pemprov Jatim/Tagar)

Sidoarjo – Pasca Pemerintah Malaysia mengumumkan Lockdown pandemi Covid-19, ternyata masih terdapat warga negara Indonesia (WNI) belum dapat kembali ke Indonesia. Namun, Selasa 7 April 2020, Pemerintah Indonesia memulangkan WNI dari Malaysia, termasuk mereka berasal dari Jawa Timur.

General Manager Bandar Udara Internasional Juanda Kolonel Pnb Heru Prasetyo mengatakan sejumlah 154 WNI dari Malaysia kembali pulang ke tanah air melalui Bandara Juanda dengan selamat. Menurutnya, pemulangan WNI ini sebelumnya telah dikoordinasikan seluruh jajaran Pemerintah Provinsi.

Jalurnya sama, hanya saja setibanya di bandara, seluruh WNI tersebut melewati proses pemeriksaan kesehatan.

"Kami melakukan koordinasi ini untuk SOP pelaksanaan kedatangan para WNI tersebut," kata Heru Prasetyo.

Heru menjelaskan flow kedatangan para WNI tersebut sama seperti kedatangan penumpang Internasional, yakni menggunakan jalur khusus untuk sterilisasi.

"Jalurnya sama, hanya saja setibanya di bandara, seluruh WNI tersebut melewati proses pemeriksaan kesehatan. Para WNI tersebut mengisi Health Alert Card (HAC) dan dilakukan pemeriksaan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya mulai dari pemeriksaan suhu tubuh hingga rapid test, guna memastikan kondisi kesehatan para WNI," ujar Heru.

Di kesempatan berbeda, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan 154 WNI tiba di Bandara Juanda telah menjalani rapid test. Hasilnya semua dinyatakan negatif Covid-19 atau virus corona.

"Saya ingin menyampaikan hasil di Juanda menyaksikan bagaimana screening bagi 154 Pekerja Migran Indonesia dari Malaysia dan alhamdulillah saya sudah mendapat konfirmasi hasil rapid test-nya dari 154 semuanya negatif," ucap Khofifah.

Kendati negatif, Khofifah menyebut para pekerja migran ini tetap akan menjalani screening berlapis. Nantinya, kalau sudah sampai di kabupaten dan kota mereka masing-masing, para pekerja akan menjalani screening ulang.

"Meskipun terkonfirmasi semuanya negatif, tetapi pelapisan dari screening tetap dilakukan. Sekarang mereka diantar oleh armada disiapkan oleh Pemprov sesuai dengan daerah tujuan kepulangan mereka," tambah dia.

Khofifah menambahkan dari 154 WNI diminta untuk mengisolasi diri selama 14 hari.

"Mereka akan diobservasi selama 14 hari ke depan dan tidak boleh keluar rumah dahulu," kata Khofifah.

Sementara itu, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya Budi Hidayat mengatakan kepulangan WNI dari negara terjangkit telah diatur dalam dokumen kekarantinaan.

Bahkan, terkait prosedur pemeriksaan kesehatan penumpang, Budi menjelaskan selain melakukan asessment data deklarasi kesehatan penerbangan, pemeriksaan suhu tubuh dan pengisian HAC, juga dilakukan rapid test dan anamnesa.

"Setelah selesai dilakukan pemeriksaan kesehatan, para WNI kemudian diserahkan kepada TIM Gugus Tugas Covid-19 Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Penumpang yang telah diperiksa dan tidak ditemukan indikasi kami arahkan untuk melakukan karantina mandiri," ujar Budi. []

Berita terkait
Wali Kota Malang Ngotot Ingin Terapkan PSBB
Wali Kota Malang Sutiaji sudah mengirimkan surat ke Gubernur Jawa Timur dan Kemenkes RI sebagai persetujuan untuk menerapkan PSBB di Kota Malang.
3 Tenaga Kesehatan di Kota Malang Positif Covid-19
Wali Kota Malang Sutiaji mengaku sedih dengan adanya tiga orang tenaga kesehatan dinyatakan positif Covid-19.
Penjahit di Kediri Bantu APD untuk Tim Medis Corona
Sejumlah masyarakat dan komunitas di Jawa Timur beramai-ramai membantu tim kesehatan yang kekurangan APD untuk penanganan Covid-19.
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)