Puluhan Pengikut Nabi Terakhir di Toraja Diinsyafkan

Puluhan warga di Kabupaten Toraja yang menjadi pengikut ajaran sesat dari seorang pria yang mengaku nabi terakhir, diinsafkan oleh MUI Tana Toraja.
Polisi bersama MUI dan Kemenag saat berkunjung ke rumah Paruru Daeng Tau di Dusun Mambura, Lembang Buntu Datu, Kecamatan Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan. (Foto: Tagar/Dok.Polisi)

Tana Toraja - Puluhan warga di Kabupaten Tana Toraja, Sul-Sel, menjadi pengikut ajaran sesat dari pria yang mengaku nabi terakhir, Paruru Daeng Tau. Kementerian Agama, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kepolisian dari Polres Tana Toraja mulai bertindak menginsyafkan jemaah.

Paur Humas Polres Tana Toraja, Aiptu Erwin mengatakan bahwa warga yang telah terpapar atau menjadi pengikut aliran sesat yang diajarkan oleh Paruru mencapai 50 orang. Mereka merupakan tetangga dan kerabat dari Paruru di Dusun Mambura, Lembang Buntu Datu, Kecamatan Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

"Jumlah pengikut ada 8 KK, kalau tidak salah sekitar 50 orang. Dia (Paruru) sudah punya rumah di sini, ada juga keluarganya," kata Erwin kepada Tagar, Senin 2 Desember 2019.

Melihat telah banyaknya masyarakat terpapar paham atau aliran sesaat ini, sehingga Polisi bersama dengan pemuka agama, Kementerian Agama, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tana Toraja langsung bertindak dan mengarahkan para jemaah untuk kembali ke jalan yang benar atau sesuai dengan ajaran islam.

Jumlah pengikut ada 8 KK, kalau tidak salah sekitar 50 orang.

Bahkan kata Erwin, langkah-langkah yang dilakukan untuk menginsyafkan para warga ini telah berbuah hasil. Beredar kabar dan juga dari postingan media sosial, terlihat para warga telah melaksanakan sholat jumat berjemaah.

"Sementara pengikutnya di Toraja itu, mereka sudah melaksanakan sholat jumat dengan tuntutan atau monitoring dari Kemenag," tambahnya.

Untuk benar-benar memastikan warga ini telah insyaf, pemuka agama dari Kemenag, MUI bersama Polisi akan terus memantau dan memonitoring pergerakan dari warga tersebut. Selain itu juga, Kemenag dan MUI juga akan terus memberikan tausiah serta pemahaman agama islam lainnya, agar warga ini tidak kembali lagi ke aliran sesat Paruru.

"Langkah selanjutnya mereka akan diberikan tausiah setiap Jumat," sambungnya.

Dalam kasus ini, MUI dan Kemenag rencananya akan melaporkan resmi ke pihak kepolisian agar diproses hukum. Sementara Paruru yang mengetahui dirinya akan diusut, langsung melarikan diri atau kabur dari Tana Toraja, Sul-Sel.

"Daeng Paruru ini sudah tidak ada di Tana Toraja (kabur), informasinya dia sekarang di Luwu karena disana ada pengikutnya," tutup Erwin.

Langkah selanjutnya mereka akan diberikan tausiah setiap Jumat.

Sebelumnya, warga Dusun Mambura, Lembang Buntu Datu, Kecamatan Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan tengah diresahkan oleh ulah seorang pria yang mengaku sebagai nabi terakhir. Pria bertubuh tambun itu bahkan telah menyebarkan ajaran sesat kepada warga di sana.

Pria yang mengaku sebagai nabi terakhir itu bernama Paruru Daeng Tau, dia merupakan warga yang berasal dari Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Paruru adalah pimpinan dari sebuah organisasi masyarakat bernama Lembaga Pelaksana Amanah Adat dan Pancasila (LPAAP). []

Baca juga:

Berita terkait
Mobil di Makassar Terbakar Dilempari Bom Molotov
Sekelompok orang tak dikenal (OTK) tiba-tiba melakukan penyerangan menggunakan bom molotov di Kota Makassar.
Pelajar Maros Tewas Dilempari Semen di Makassar
Pelajar SMP asal Kabupaten Maros meninggal dunia usai dilempari campuran semen kering oleh terduga pamannya sendiri. Ini kronologinya
Polrestabes Makassar Tindak Tegas Perusuh di Kampus
Polrestabes dan kampus yang kerap melakukan tawuran di Makassar sepakat akan menindak tegas mahasiswa yang terlibat tawuran di kampus.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.