Makassar - Naas nasib Fikram, 14 tahun. Pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) asal Kabupaten Maros, Sul-Sel ini tewas usai dilempari campuran semen kering di proyek Perumahan PT. Halmin Sumarecon, Villa Mutiara, Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sul-Sel, Sabtu 30 November 2019, sore.
Pelajar yang nyambi sebagai buruh bangunan ini meregang nyawa diduga ditangan pamannya sendiri berinisial AR. Ia meninggal dunia meski sempat dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Sayang Rakyat Makassar.
Kapolsek Biringkanaya Makassar, Kompol H Azhari mengatakan, peristiwa penganiayaan yang menyebabkan Fikram meninggal dunia ini terjadi sekitar pukul 15.30 WITA. Pelajar asal Maros tewas usai dilempari campuran semen kering ditempatnya bekerja.
Pelaku melempari korban dengan campuran semen kering proyek dan mengenai kepala bagian belakangnya.
"Korban sempat dilarikan ke rumah sakit. Tapi sayangnya, ia tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia," kata Kompol H Azhari Sabtu 30 November 2019 malam.
Peristiwa ini bermula ketika Fikram yang juga bekerja sebagai buruh bangunan lepas diproyek perumahan PT.Halmin Sumarecon itu, diminta oleh terduga pelaku AR untuk mengaduk semen campuran. Tapi, saat itu Fikram menolak dan tidak mengindahkan permintaan AR dan sambil mengatainya dengan kalimat "Mana anggotamu atau buruhmu?" lalu pergi.
Seketika, AR saat itu langsung emosi dan gelap mata melempari Fikram dengan menggunakan campuran semen yang sudah mengering atau keras. Kemudian, lemparan semen mengering itu mengenai tepat dibagian telinga kiri belakang dan langsung terjatuh.
"Pelaku melempari korban dengan campuran semen kering proyek dan mengenai kepala bagian belakangnya. Saat itu korban terjatuh dan tidak sadarkan diri," tambahnya.
Melihat Fikram tengah terkapar ditanah, warga sekitar dan pekerja lainnya langsung berusaha menolong Fikram dengan membawanya ke Rumah Sakit (RS) Sayang Rakyat untuk diberikan pertolongan medis. Tapi tidak lama kemudian, nyawa Fikram tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit.
"Korban telah dibawa ke rumah duka di Maros untuk disemayamkan. Sementara kasus ini juga tengah dilakukan penyelidikan untuk proses hukum lebih lanjut," tutup Azhari. []
Baca juga:
- Polrestabes Makassar Tindak Tegas Perusuh di Kampus
- 16 Mahasiswa STIEM Bongaya Makassar Ditangkap Polisi
- Dugaan Salah Tangkap di Makassar, Ini kata Polisi