Martapura – Api dengan cepat merambat dan membakar puluhan hektare lahan milik warga RT 3, Desa Tungkaran, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, Minggu 22 September 2019 siang.
Warga sekitar sempat panik melihat kobaran api yang terlanjur besar dan mendekat ke pemukiman. Warga pun akhirnya berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya.
Sumber air yang kering menjadi kendala warga sekitar dalam upaya memadamkan kobaran api yang kian membesar. Cuaca panas dan angin kencang membuat api semakin mudah dan cepat membakar rumput dan tanaman.
Tidak lama kemudian tim pemadam kebakaran hutan dan lahan (damkarhutla) yang terdiri dari anggota TNI, Polri dan relawan tim rescue datang melakukan penyemprotan kobaran api di sekitar pemukiman warga.
Sementara kobaran api yang terus membakar rumput dan semak belukar tidak dapat dikendalikan lantaran semakin menjalar menjauhi pemukiman warga.
Warga sempat panik karena api terus mendekat ke rumah mereka
Anwar, warga sekitar mengaku mengetahui kebakaran lahan sesaat setelah melihat kepulan asap membumbung dari arah semak belukar yang berjarak sekitar 100 meter dari rumah warga.
Ditambahkannya, mereka mencoba memadamkan api dengan peralatan seadanya, namun api terlanjur besar dan sulit dikendalikan.
"Saat saya bersama warga lain mendatangi kepulan asap yang berada cukup jauh dari rumah warga, untuk memadamkan api dengan alat seadanya, tapi api sudah terlanjur besar. Jadi sulit dipadamkan dengan alat seadanya," katanya.
Dikatakannya, api saat itu menjalar mendekat ke pemukiman dan warga panik berhamburan ke luar rumah takut api sampai melalap rumah mereka.
"Warga sempat panik karena api terus mendekat ke rumah-rumah mereka," bebernya.
Beruntung, api yang berusaha mendekati pemukiman warga berhasil dikendalikan dan dipadamkan, namun api terus melalap lahan yang berada jauh dari pemukiman.
Kawasan Desa Tungkaran, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, memang rawan terjadi kebakaran lahan, lantaran banyak terdapat semak belukar yang mudah terbakar saat musim kemarau.
Hingga saat ini belum bisa dipastikan penyebab terjadinya kebakaran lahan. Namun sepanjang musim panas tahun 2019, kawasan ini nyaris setiap minggu terjadi kebakaran yang melalap puluhan hingga ratusan hektare padang rumput dan semak belukar.[]