PUBG Diharamkan, Gamers di Aceh Spontan Berhenti

Para pemain PUBG di Aceh Singkil, spontan berhenti setelah MPU Aceh memutuskan fatwa haram
Remaja di Aceh Singkil masih terlihat aktif bermain PUBG di salah satu kafe di Pulo Sarok, Aceh Singkil.(Foto: Tagar/Khairuman).

Singkil - Para pemain Player Unknown's Battleground (PUBG) di Aceh Singkil, spontan berhenti setelah Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh menerbitkan fatwa haram.

Apalagi kabarnya, para pemain yang tetap bersikukuh memainkan game online PUBG versi Android dan sejenisnya di wilayah Aceh akan diberikan sanksi hukum cambuk.

"Saya sudah tidak bermain game PUBG lagi dan game Free Fire karena sudah dilarang ulama, lebih baik cari hiburan lain," kata Anil, salah seorang warga.

Menurut Anil, game PUBG di Aceh Singkil amat jarang peminatnya. Lebih banyak pengguna aplikasi Free Fire.

Dia mengakui, game PUBG terindikasi banyak menyertakan simbol-simbol Islam, seperti saat masuk rumah mengambil hadiah atau senjata ada ambal salat dan dinding-dinding gedung ada tulisan Arab bertuliskan kafir.

"Pokoknya sangat terindikasilah mendiskreditkan Islam untuk memciptakan Islamofobia," ujarnya.

Namun, sebutnya, permainan sejenisnya seperti Free Fire dan Point Blank tak ada tanda-tanda atau simbol Islam untuk disudutkan, semuanya terlihat hal biasa.

Saya merasa tak terpengaruh dalam usaha ini, tapi saya melihat para pelajar masih juga bermain game online Free Fire

Salah seorang pemain game online lainnya Wawan, juga menyatakan hal yang sama, bahwa permainan tersebut tak ada manfaatnya.

Menurutnya permainan PUBG sangat melalaikan sekali, rasa candunya luar biasa, dan terindikasi membuat sisi pribadi seseorang menjadi brutal.

Kemudian pemilik kafe yang mempunyai fasilitas free wi-fi di beberapa lokasi, seperti di Desa Pulo Sarok, dan Desa Ujung di Aceh Singkil ditemui Tagar mengaku merasa tak keberatan game PUBG difatwakan haram oleh ulama.

"Saya merasa tak terpengaruh dalam usaha ini, tapi saya melihat para pelajar masih juga bermain game online Free Fire," ujarnya.

Sementara, salah satu pemilik warnet Fajrin Munawarah, tidak mempermasalahkan fatwa haram PUBG dan sejenisnya. Dia mengatakan, apa yang disampaikan ulama Aceh adalah terbaik bagi masyarakat.

"Kita tidak bisa pungkiri, apa boleh buat ya kita terima saja, dan toh tak mempengaruhi bisnis saya," ujarnya.[]

Baca juga:

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.