Makassar - PSM Makassar kembali gagal menang. PSM yang bermain di kandang sendiri di Stadion Andi Mattalatta, Minggu, 15 Maret 2020 harus puas dengan hasil imbang 1-1 saat menjamu Barito Putera di kompetisi Shopee Liga 1 2020.
Hasil akhir yang diraih PSM tak pernah beranjak dari skor 1-1 di 3 laga terakhir secara berturut-turut. Mereka ditahan Persita Tangerang di kompetisi dan kemudian gagal menang di laga Piala AFC melawan Kaya FC.
Kegagalan meraih kemenangan di kandang sendiri menjadikan PSM hanya naik 2 strip. Kini, tim Juku Eja menduduki peringkat 6 dengan poin 5. Tertinggal 4 poin dari pimpinan klasemen Persib Bandung.
Selama 15 menit pertama pertandingan, tim terlihat santai meski kami menguasai permainan
Sementara, Barito Putera gagal beranjak dari zona degradasi. Mereka berada di peringkat 17 atau 1 strip dari dasar klasemen dengan 1 poin. Ini merupakan poin pertama Laskar Antasari setelah di laga sebelumnya menelan kekalahan dari Madura United (4-0) dan tamunya Bali United (1-2).
Hasil imbang itu juga menjadikan PSM belum bisa mencetak clean sheet. Sejak melakoni play-off Piala AFC, gawang juara Piala Indonesia 2019 ini selalu kebobolan.
Di kompetisi, Pasukan Ramang memang hanya kemasukan 3 gol. Namun mereka sudah kebobolan 6 gol di Piala AFC. Ini menjadikan PSM total sudah kemasukan sampai 9 gol saat kompetisi baru bergulir beberapa pekan.
PSM Gagal Memaksimalkan Serangan
Di laga itu, PSM sesungguhnya berusaha menampilkan permainan menyerang agar bisa menekan Barito Putera. Namun selama 15 menit pertama, mereka belum bisa memaksimalkan serangan. Bahkan, pemain PSM beberapa kali terlihat salah melakukan operan. Akibatnya, alur serangan yang hendak dibangun pemain selalu digagalkan barisan pertahanan Barito Putera.
Sebaliknya, tim tamu yang mendapat tekanan justru berhasil mencuri gol di menit 34. Gol diciptakan Abrizal Umanailo yang menyelesaikan umpan dari Yaser Islame.
Namun keunggulan Barito Putera tak bertahan lama. Hanya berselang 4 menit, tuan rumah berhasil menyamakan kedudukan melalui striker Giancarlo Rodrigues.
Gol itu berasal dari aksi pemain asal Brasil ini yang menahan bola dengan dada. Rodrigues sempat menunjukkan teknik individu saat mengecoh bek Barito Putera sebelum menaklukkan kiper M Riyadi. Skor berubah menjadi 1-1 dan bertahan sampai 45 menit pertama.'
Di babak kedua, PSM bermain lebih agresif. Mereka memang mendapatkan sejumlah peluang, namun tidak ada satu pun yang berhasil dimanfaatkan. Rapatnya lini pertahanan Barito Putera membuat pemain PSM frustrasi.
Pelatih Bojan Hodak kemudian memasukkan striker Ferdinand Sinaga dan menarik keluar Osas Saha untuk menambah daya gedor lini depan. Selanjutnya, Ezra Walian digantikan Rizky Pellu untuk memperkuat lini tengah PSM.
Masuknya 2 pemain ini memang menambah daya serang PSM. Meski demikian, Ferdinand dkk tetap kesulitan mencetak gol.
PSM nyaris mencetak gol di menit akhir. Namun sepakan Ferdinand masih gagal. Demikian pula upaya Rodrigues yang tendangannya masih membentur salah satu kaki pemain Barito Putera. Skor 1-1 pun bertahan sampai pertandingan selesai.
Pelatih Hodak menuturkan bila tim sesungguhnya mendominasi permainan. Namun tim tak bisa tampil maksimal karena mereka bermain santai, terutama selama 15 menit pertama.
"Selama 15 menit pertama pertandingan, tim terlihat santai meski kami menguasai permainan. Kami menciptakan banyak peluang namun tidak mencetak gol," kata Hodak usai pertandingan.
"Dari banyak peluang tersebut hanya 1 yang berhasil dimanfaatkan menjadi gol. Sementara, lawan memiliki hanya 1 atau 2 dari serangan balik yang bisa diselamatkan. Meski demikian kami kecewa gagal menang," tuturnya.
Sementara, gelandang Leo Guntara mengatakan pertandingan memang berjalan ketat. Tim telah berusaha mendapatkan hasil maksimal. Namun mereka hanya bermain imbang 1-1.
"Para pemain dan pelatih telah berjuang. Namun hasilnya belum dan kami harus secepatnya memperbaiki penampilan tim," kata Leo. []
