Pinrang - Chaerul seorang warga kelurahan Pallameang Kecamatan Mattiro Sompe Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan memliki ambisi membuat dan memiliki pesawat pribadi.
Berbekal pengalaman dan kepiawaiannya meracik barang rongsokan yang ia tekuni beberapa tahun terakhir di bengkel miliknya. Chaerul akhirnya berhasil membuat pesawat terbang jenis Ultra Light.
Chaerul mengaku, terobsesi membuat pesawat terbang karena penasaran ingin naik pesawat, sehingga memanfaatkan barang rongsokan untuk bahan pesawat Ultra Light.
"Saya belum pernah naik pesawat, makanya bikin sendiri " Kata dia kepada Tagar, Senin 2 Desember 2019.
Pesawat Terbang jenis Ultra Light buatannya itu terbuat dari barang bekas seperti roda gerobak pengangkut pasir, sedangkan sayap yang terbentang diatas pesawat tersebut terbuat dari parasut bekas yang biasa dijadikan penutup mobil dan mesinnya terbuat dari Mesin Motor Kawasaki Ninja RR 150 CC.
Saya belum pernah naik pesawat, makanya bikin sendiri.
Chaerul hanya kebutuhkan kurang lebih satu bulan untuk meramu bahan-bahan tersebut, dia dan dua orang temannya telah menghabiskan sekitar Rp 23 Juta rupiah dengan rincian Rp 8 juta rupiah untuk badan pesawat dan 15 juta untuk membeli mesin motor Ninja RR 150 cc.
"Kurang lebih Rp 23 juta sudah saya keluarkan untuk buat pesawat ini," tambahnya.
Uji Coba penerbangan
Pesawat yang bermuatan satu orang ini telah beberapa kali dilakukan uji coba penerbangan di beberapa tempat, uji coba pertama dilakukan di pinggir pantai namun gagal terbang karena terbawa angin.
Peterjung Kopassus Kapten Halid mengatakan pesawat buatan Chaerul gagal terbang karena pilotnya belum menguasai teknis menerbangkan pesawat.
"Maklum masih pemula sehingga belum menguasai tekniknya," kata dia.
Dia mengatakan, saat uji coba yang dilakukan pesawat terbang yang di piloti Chaerul itu, terbawa angin ke kanan.
"Padahal seharusnya, pesawat terbang itu, harus menantang angin agar bisa terbang," sebutnya.
Meski demikian kata dia, beberapa hal yang perlu dibenahi dalam pesawat tersebut agar dapat berfungsi dengan baik saat terbang dan saat akan mendarat.
Tidak puas dengan uji coba pertama, pada hari Minggu 1 Desember 2019, Chaerul kembali melakukan uji coba penerbangan dengan didampingi Mantan penerjun Kopassus Kapten Halid namun tetap gagal.
Uji coba kedua ini Pesawat itu hanya bisa terbang setinggi 10 sentimeter. Diuji bekas pangkalan terbang di Malimpung, Kecamatan Patang Panua, pesawat buatan Chaerul malah miring ke kiri.
"Setelah dilakukan uji coba terbang, pesawatnya selalu berat pada sayap kiri," kata Chaerul.
Dari hasil uji coba yang telah dilakukan Chaerul mengambil kesimpulan, pesawatnya masih perlu beberapa pembenahan pada sejumlah bagian, termasuk pada sayap.
Mantan penerjun Kopassus Kapten Halid, yang selalu mendampingi Chaerul, Juga mengambil kesimpulan yang sama. Tim pesawat buatan Chaerul akan melakukan pembenahan.
"Dari hasil uji terbang, kami akan melakukan revisi. Uji coba tadi yang gagal terbang, termasuk pada Chaerul jadi pilot, belum terlalu menguasai cara terbang pesawat," kata Halid
Chaerul mengaku pada 2002 lalu, sempat membuat pesawat terbang jenis Helikopter. namun gagal terbang. []
Baca juga:
- Foto: Aksi Memukau Pesawat Jupiter Aerobatic Team
- Pesawat Tabrak Rumah di Kongo, 23 Orang Tewas
- Tiket Pesawat Jadi Tanggung Jawab Kemenko Maritim