Prediksi Jumlah Kasus Corona di Indonesia April 2020

Peneliti biostatistik di Eijkman-Oxford Clinic Research Unit Iqbal Elyazar memperkirakan jumlah kasus virus corona April melonjak 11.000-71.000.
Petugas medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Meuraxa menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) untuk penanganan pasien yang diduga terinfeksi virus Corona (COVID-19) memeriksa tensi darah warga di Banda Aceh, Aceh, Rabu, 18 Maret 2020. (Foto: Antara/Irwansyah Putra/foc)

Jakarta - Sejak diumumkannya dua kasus pertama pasien virus corona atau Covid-19 oleh Presiden Joko Widodo pada Senin, 2 Maret 2020, pemerintah kian gencar melakukan berbagai upaya pencegahan penyebaran virus. Salah satunya dengan contact tracing dan rapid test, guna melacak dan mendeteksi keberadaan virus corona pada setiap orang.

Upaya contact tracing dan rapid test yang telah dilakukan selama sebulan belakangan menunjukan, per Rabu, 1 April 2020, sebanyak 1.677 orang terkonfirmasi positif Covid-19. Dari jumlah tersebut, 103 orang telah dinyatakan sembuh, dan 157 orang meninggal dunia.

Peningkatan signifikan jumlah kasus positif corona dalam kurun waktu satu bulan menimbulkan kekhawatiran bagi pemerintah dan masyarakat. 

Guna menekan angka penyebaran virus, pemerintah menerapkan berbagai kebijakan baru serta imbaun kepada masyarakat untuk melakukankan physical distancing dengan bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah, untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 bulan April 2020 dapat lebih dikendalikan.

Baca juga: Update Corona 1.677 Positif, 103 Sembuh, 157 Meninggal

APDPetugas medis sedang memakamkan jenazah pasien positif virus corona dengan memakai alat pelindung diri (APD) lengkap di Padang, Sumatera Barat, Sabtu (28/3.2020). (Foto: Antara/Iggoy el Fitra)

Lalu, bagaimana para peneliti memprediksi kasus Covid-19 di bulan April 2020. Berikut ulasan peneliti terkait kasus virus corona di Indonesia yang dihimpun dari berbagi sumber.

Dikutip dari CNA, peneliti biostatistik di Eijkman-Oxford Clinic Research Unit (EOCRU) Iqbal Elyazar memperkirakan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia hingga akhir April 2020 melonjak menjadi 11.000 hingga 71.000 kasus.

Dia mengatakan jumlah tersebut bisa saja benar jika Indonesia tidak menerapkan kebijakan-kebijakan agresif dan tidak ada kepastian mengenai lokasi pasien terinfeksi, jumlah tes yang telah dilakukan, dan daerah-daerah yang harus dihindari. 

Ditambah, kurangnya kesadaran dan kepatuhan dari masyarakat untuk mematuhi imbauan pemerintah dalam menerapkan physical distancing. Terlebih, di bulan April masyarakat yang beragama Islam akan menyambut bulan Ramadan dan mulai menyiapkan mudik lebaran.

penanganan coronaSimulasi penanganan pasien kasus virus corona di rumah sakit di Semarang, belum lama ini. Tiga PDP di Kota Magelang meninggal dunia, satu di antaranya pernah datang ke Ijtima Ulama di Gowa, Sulawesi Selatan. (Foto: Istimewa)

Baca juga: Corona, Jumlah Kematian di Amerika di Atas 4.000

Kemudian, kebijakan seperti pembatasan sosial, pengujian massa, dan isolasi pasien positif Covid-19 harus memperlambat laju penyebaran virus.

Menurut Iqbal, tanpa pembatasan ketat, jumlah pasien Covid-19 akan eksponensial. Artinya, setiap periode yang sama, jumlah pasien akan bertambah lebih banyak dari jumlah pasien sebelumnya.

Sementara menurut Our World in Data, waktu penggandaan virus corona di Indonesia rata-rata 2 hari. Artinya jumlah kasus Covid-19 berlipat ganda setiap dua hari.

Sementara itu, Pusat Pemodelan Matematika Penyakit Infeksi atau CMMID London mengatakan hanya 2 persen dari infeksi virus corona di Indonesia yang dilaporkan. Diperkirakan, Indonesia sudah memiliki sekitar 3.500 kasus virus corona sejak awal Maret 2020.

Iqbal mendesak pemerintah Indonesia untuk mengambil tindakan tegas guna menekan penggandaan kasus Covid-19 di antaranya dengan meningkatkan pemeriksaan orang yang berisiko di daerah, di mana kasus infeksi terjadi atau daerah dengan tingkat penularan yang tinggi, dan memberikan kepastian data terkait lokasi pasien di tingkat kecamatan. Sehingga, masyarakat menjadi lebih waspada dan dapat mengantisipasi penularan.

Dia menyarankan, pemerintah juga harus meningkatkan kesadaran publik dan mendorong masyarakat untuk meminimalisir kontak, serta meningkatkan koordinasi antara sains dan teknologi dengan institusi lokal dan organisasi tingkat regional maupun internasional. []

Berita terkait
Warga Terdampak Corona di Malang Dijatah Rp 300 Ribu
Pemkot Malang memberikan bantuan kepada 17 ribu warga terdampak akibat virus corona dengan mendapatkan Rp 300 ribu per bulan.
Bertambah, Pasien Positif Corona di Sumbar 12 Orang
Jumlah pasien positif terpapar corona di Sumatera Barat kini mencapai 12 orang.
Pandemi Corona, Pembayaran Air Gratis di Simalungun
Di tengah pandemi Covid-19, Bupati Simalungun menggratiskan pembayaran tagihan air bersih kepada warga pelanggan PDAM.
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.