Warga Terdampak Corona di Malang Dijatah Rp 300 Ribu

Pemkot Malang memberikan bantuan kepada 17 ribu warga terdampak akibat virus corona dengan mendapatkan Rp 300 ribu per bulan.
Tukang ojek becak di Alun-alun Kota Malang. (Foto: Tagar/Moh Badar Risqullah)

Malang - Tiga pemerintah daerah (Pemda) di Malang Raya sudah menyiapkan skema bagaimana memberikan bantuan sosial kepada mereka yang terdampak perekonomiannya imbas kebijakan social dan physical distancing untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 atau virus corona.

Dari ketiga Pemda, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menggelontorkan dana Rp 10 miliar dari total Rp 58 miliar, nantinya akan diberikan kepada 17 ribu warganya. Bantuan tersebut akan ditransfer ke masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk diserahkan langsung kepada yang berhak.

Kan banyak PKL yang terdampak. Misalnya karena sekolah libur, nah itu yang mendata Disdikbud.

"Sesuai janji pak Sekda. Insyaallah, bantuannya ditransfer ke masing-masing dinas terkait kemarin," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) Pemkot Malang, Muhammad Nur Widiyanto, Rabu, 1 April 2020.

Dalam teknisnya, dia menjelaskan bahwa dari 17 ribu warga tadi terdiri dari berbagai sektor. Dipaparkannya seperti Pedagang Kaki Lima (PKL) yang terdampak dagangannya sepi akibat sekolah libur dan fasilitas umum (fasum) disegel.

Kesemuanya pun sudah didata masing-masing dinas seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) serta Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Malang.

"Kan banyak PKL yang terdampak. Misalnya karena sekolah libur, nah itu yang mendata Disdikbud. Kalau PKL di Velodrom atau di Night Market itu mendata Disporapar," kata Widiyanto.

Sedangkan untuk masyarakat kurang mampu secara finansial atau masyarakat kategori miskin. Yang mana, mereka yang merupakan buruh harian yang penghasilannya tidak menentu.

Pemkot Malang, kata Wiwid, sudah mendapatkan data warganya yaitu sesuai dengan yang biasanya mendapatkan bantuan non tunai seperti Program Keluarga Harapan (PKH). Hal tersebut tentunya nanti wewenangnya dari Dinas Sosial (Dinsos).

"Untuk besaran bantuan akan didapatkan mereka perorang sebesar Rp 300 ribu untuk satu bulannya. Bantuan akan diberikan sampai dengan Mei. Tapi juga menyesuaikan dengan masa darurat Covid-19 sampai kapan," terangnya.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang juga sudah melakukan rapat koordinasi (rakor) pada Minggu 29 Maret 2020. Hal tersebut untuk membagikan bantuan sosial yang rencana berupa logistik seperti beras, gula dan beberapa lainnya.

Bupati Malang, Sanusi menyampaikan dari hasil rakor tersebut kurang lebih ada 90 ribu kepala keluarga (KK) yang akan mendapatkan bantuan. Setiap KK dikatakannya akan mendapat 10 kg beras dan 1 kg telur.

"Jalurnya nanti melalui Dinsos (Dinas Sosial) untuk masyarakat berpenghasilan rendah dan sudah dilakukan pendataan bersama oleh Bappeda (Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah)," kata dia dalam keterangannya.

Dia menjelaskan untuk bantuan berupa sembako kepada masyarakat itu akan diberikan sebanyak 3 kali selama 3 bulan. Tentunya sesuai masa tanggap darurat yang diketahui berlaku hingga 29 Mei 2020.

"Anggarannya sebesar Rp 21 M. Dana itulah yang akan digunakan untuk memberi bantuan kepada 90 ribu KK sebanyak tiga kali," tuturnya.

Dipaparkannya, dana tersebut bersumber dari dana peralihan anggaran perjalanan dinas Aparatur Sipil Negara (Perdin ASN) di Kabupaten Malang yang dibatalkan selama masa tanggap darurat Covid-19 ini.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid 19 Kota Batu Muhammad Chori mengatakan untuk bantuan sosial dari Pemkot Batu kepada warga terdampak masih sedang dirumuskan dan proses pendataan. Dalam waktu dekat ini dikatakannya akan segera disampaikan.

Pasalnya, dia menambahkan bahwa warga yang terdampak imbas kebijakan social dan physical distancing beragam. Salah satunya yang menjadi bahasan yaitu pedagang bunga yang tidak bisa berjualan selama masa darurat Covid-19 ini.

"Itu sedang kami kaji. Tapi, tetap akan kami berikan insentif. Nantinya bisa dalam bentuk yang lain seperti bibit atau apa bentuk insentif yang lain," kata dalam keterangan saat video conference di Balai Kota Among Tani Batu.

Tidak hanya mereka, lanjut Chori, bantuan juga akan diberikan kepada para petani, ojek, PKL, UMKM serta pekerja pariwisata.

"Maka dari itulah, semuanya sedang kami data dan nanti kami rumuskan dalam waktu dekat ini," ungkap pria yang juga Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Batu ini.

Rektor Unair SurabayaRektor Unaie Prof Moh Nasih. (Foto: Tagar/Haris D Susanto)

Peneliti Unair Temukan 5 Senyawa Atasi Corona

Peneliti dari Universitas Airlangga (Unair) mengaku telah menemukan lima jenis senyawa untuk menjadi obat dari virus corona atau covid-19. Lima senyawa tersebut diklaim memiliki daya ikat kepada virus bahkan dipercaya telah menjadi obat untuk pasien yang terinfeksi virus corona.

Rektor Unair, Mohammad Nasih mengatakan, para peneliti di Tim Riset Covid-19 telah merumuskan 5 senyawa tersebut. Bahkan hal ini dipercayai menjadi obat untuk virus corona.

Nasih menyebut, senyawa ini bahkan disebut memiliki daya ikat lebih kuat dibanding Avigan dan Chloroquine. Karena lima senyawa ini bisa lebih kuat untuk menahan virus corona ini.

"Saat ini kami sudah memperoleh lima senyawa yang menurut hasil riset kami insyaallah lebih kuat ikatannya dibandingkan dengan Chloroquine untuk penangan Covid-19. Tapi tidak bisa langsung memproses karena masih ada dua tahapan yang harus dilakukan dengan baik," kata Nasih, Rabu 1 April 2020.

Nasih menjelaskan, dalam waktu dekat hasil penelitian terhadap lima senyawa ini akan dituangkan dalam sebuah artikel di jurnal internasional. Dengan demikian, para peneliti di dunia bisa mempercayai kredibilitas penelitian terhadap senyawa tersebut. Serta akan saling berdebat untuk menguji keabsahan hasil penelitian dari Unair.

"Akademisi bisa berdebat dan bisa teruji. Isu-isu tentang corona bisa dilakukan dengan tajam dan ilmiah. Ini sedang diproses jurnal ilmiahya," kata dia.

Setelah perdebatan terjadi dan ditemukan koreksi-koreksi dari lima senyawa itu. Setelah itu, Nasih menjelaskan berikutnya akan dilakukan pengujian secara langsung terhadap virus corona.

Pada tahap pengujian ini, menurut Nasih akan dilakukan di Institute of Tropical Disease Unair yang selama ini sudah mampu melakukan tes swab PCR.

"Virus akan dikasih senyawa itu lalu reaksinya seperti apa sehingga sintetis obat bisa segera dihasilkan dengan sebaik-sebaiknya," ujar dia.

Sementara mengenai pembuatan obat Covid-19 dari senyawa ini, Nasih mengatakan, membutuhka waktu yang cukup lama. Ia memprediksi pembuatan ini setidaknya membutuhkan waktu satu tahun.

Nasih menegaskan, proses satu tahun ini mengingat proses persiapan dan pengujian yang begitu panjang. Namun, ia memastikan produk yang akan dihasilkan terpecaya sebagai obat Covid-19.

"Kita tidak ingin mengeluarkan produk yang belum teruji secara ilmiah," kata Nasih.  []

Berita terkait
Waspada Aji Mumpung Rentenir di Tengah Covid-19
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengingatkan kepada warga untuk tidak meminjam uang kepada rentenir yang saat ini memanfaatkan momen.
Pasien Sembuh Covid-19 di Bali Bertambah Dua
Satgas Penanggulangan Covid-19 di Bali mengatakan sudah total empat pasien dinyatakan sembuh usai menjalani perawatan isolasi.
Tak Takut Corona, Pelajar di Kediri Gelar Balap Liar
Ratusan pelajar dan remaja yang melakukan balapan liar langsung ditangkap Satpol PP Kota Kediri yang dibantu Polsek Mojoroto dan Polresta Kediri.
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.