Potensial Perempuan Terjun Dunia Politik di Aceh

Keterlibatan kaum perempuan di dunia politik sebagai pendukung demokrasi sangatlah potensial di Banda Aceh.
Kepala DP3AP2KB Kota Banda Aceh Cut Azharida saat menjelaskan keterlibatan kaum perempuan di dunia politik di di Aula DP3AP2KB Kota Banda Aceh. (Foto: Tagar/Istimewa)

Banda Aceh - Guna meningkatkan peran perempuan di dunia politik, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Banda Aceh mengadakan pendidikan politik hukum bagi perempuan.

Kepala DP3AP2KB Kota Banda Aceh Cut Azharida mengatakan keterlibatan kaum perempuan di dunia politik sebagai pendukung demokrasi sangatlah potensial sebab kehadiran perempuan di dunia politik mampu menjadi penyalur aspirasi rakyat, penyeimbang kekuatan politik serta sebagai sarana pengkritik dan kontrol terhadap pemerintah yang berkuasa.

“Di mana peran perempuan dan laki-laki pada dasarnya adalah sama, sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Tahun 1945, Pasal 28 D ayat 1 yang berbunyi setiap orang berhak atas perlakuan yang sama di hadapan hukum,” kata Cut Azharida dalam keterangan diterima Tagar, Kamis, 22 Oktober 2020.

Nantinya keterwakilan perempuan di legislatif maupun jabatan politik lainnya mampu mencapai 30 persen.

Azharida mengaku, saat ini pihaknya terus mendorong kaum perempuan baik Organisasi Perempuan, generasi muda perempuan (Pemudi), dan unsur masyarakat umum khususnya perempuan agar ikut dalam melaksanakan pengawasan dan pelaku pembangunan bangsa Indonesia.

“Pendidikan politik bagi kaum perempuan bertujuan untuk membebaskan perempuan dari ketidaksetaraan perlakuan dan bukan bertujuan pada kekuasaan atau penguasaan, meskipun saat ini politisi perempuan sudah mulai bermunculan, namun dalam kenyataannya belum begitu besar pengaruhnya dalam memperjuangkan aspirasinya,” ujarnya.

Menurutnya dengan adanya politisi perempuan, bisa memberikan warna dan penyeimbang dalam kiprahnya di dunia politik. “Oleh karena itu, jalan yang harus ditempuh adalah menciptakan kesadaran politik perempuan dalam meningkatkan peran politiknya adalah dengan memberikan pendidikan politik sesuai dengan makna yang sebenarnya, sehingga dalam kancah politik perempuan mempunyai peran dalam mengembangkan demokrasi dan cerdas dalam menentukan sikap politiknya,” katanya.

Ia berharap, dengan adanya kegiatan peningkatan kapasitas pendidikan politik bagi perempuan dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya perempuan dalam menggunakan hak-hak politiknya.

"Nantinya keterwakilan perempuan di legislatif maupun jabatan politik lainnya mampu mencapai 30 persen," katanya. []

Berita terkait
Karibia Restoran Berkonsep Kebun Hidroponik di Banda Aceh
Konsep hidroponik bertujuan untuk menekan biaya akan pemenuhhan bahan di tengah pandemi saat ini.
Akibat Pandemi, Penumpang di Terminal Banda Aceh Turun 50 %
Jumlah penumpang di Terminal Batoh Banda Aceh mengalami penurunan hingga 50 persen.
Sepuluh Narapidana di Aceh Tamiang Positif Virus Corona
Sepuluh tahanan yang sedang menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Aceh Tamiang Positif corona.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.