Polemik KSPSI Kudus Jelang Konfercab

KSPI Kudus akan menggelar Konfercab besok. Tetapi jelang Konfercab terjadi penolakan dari sejumlah federasi.
Sejumlah buruh di Kudus tengah menjalankan aktivitas pembuatan rokok kretek tangan. (Foto: Tagar/Nila Niswatul Chusna)

Kudus - Sejumlah federasi dalam Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Kudus menolak adanya Konferensi Cabang (Konfercab) yang rencanannya akan digelar Sabtu, 18 Juli 2020 di Taman Sardi. Aksi penolakan ini didasari adanya dugaan intervensi dari perusahaan dalam Konfercab tersebut.

Hubungan Masyarakat Tim Penyelamat KSPSI Achmad Fikri mengatakan Konfercab yang akan dilakukan KSPSI dinilai pihaknya belum tiba masanya. Sebab, Konfercab tersebut belum memenuhi syarat sebagaimana yang tercantum dalam Undang Undang nomor 21 tahun 2000.

Total federasi dalam KSPSI sebenarnya ada 12. Hanya saja, yang diakui oleh mereka dan menjadi peserta Konfercab hanya 6 federasi.

Untuk melakukan konfederasi KSPSI minimal harus diikuti oleh minimal 5 federasi. Sedangkan jumlah federasi akan mengikuti Konfercab KSPSI tahun ini hanya empat saja.

"Total federasi dalam KSPSI sebenarnya ada 12. Hanya saja, yang diakui oleh mereka dan menjadi peserta Konfercab hanya 6 federasi. Belakangan dua federasi peserta Konfercab ikut mundur. Sedangkan 6 federasi lainnya tidak diakui karena memiliki kurang persyaratan administrasi," ujarnya.

Baca juga:

Lanjut dia, "Bila memang ada Konfercab, kami berharap semua federasi bisa diikutkan. Soal kekurangan persyaratan administrasi, itu nanti akan menjadi PR bagi kepengurusan berikutnya,".

Fikri mengungkapkan Konfercab ini dilakukan setelah Wiyono, Ketua KSPSI Kudus mendapat mosi tidak percaya dari sejumlah federasi. Sebab dalam masa kepemimpinannya dia sempat melaporkan 8 perusahaan di Kudus yang tidak mempekerjakan tenaga outsourcing sebagaimana ketentuan yang ada.

"Temuan itu, mendapat tanggapan dari pengawas tenaga kerja Jawa Tengah. Dari temuan itu, dia mendapat evaluasi dari perusahaan dan buntutnya mendapat mosi tidak percaya dari sejumlah federasi," kata Fikri.

Fikri menuturkan saat ini pihaknya berharap Muscab tersebut batal dilaksanakan. Namun, jika empat federasi tersebut masih menghendaki adanya Konfercab. Pihaknya tidak segan melaporan hal ini ke meja hijau, untuk dilakukan pengujian kelayakannya secara hukum.

"Kami berharap, KSPSI tetap menjadi organisasi dari buruh oleh buruh dan untuk buruh. Tidak ada campur tangan perusahaan," tutur dia.

Terpisah, Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) Apindo Kudus, Bambang Sumadiono yang menjadi salah satu anggota federasi dalam Konfercab besok. Dalam diskusi yang dilakukan dengan Disnaker Kudus harus dilakukan secara sah. 

Lalu serikat pekerja anggota (SPA) yang tidak terakomodir atau tereliminir, pada pengurusan baru harus difungsikan sebagaimana mestinya.

"Kami berharap kedepan semua SPA yang ada di KSPSI bekerja, jadi tidak mandul," katanya.

Dia menegaskan, Konfercab ini dijalankan tanpa adanya tekanan dari perusahaan. "Tidak ada tekanan apapun dari perusahaan," ucapnya.

Meski begitu, pihaknya berharap kegiatan Konfercab harus dilakukan secara sah. Dengan begitu, kedepan tidak lagi menimbulkan pergolakan. []

Berita terkait
Suasana Hari Pertama Masuk Sekolah di Kudus
Ratusan siswa SMPN 1 Mejobo Kudus mengikuti masa pengenalan lingkungan. Mereka berjemur dan membawa tanaman untuk mempercantik lingkungan sekolah.
Kisah Haru Relawan Pemakaman Jenazah Covid di Kudus
Tidak digaji, tak ada intensif, anak gagal di PPDB, Wak Uying tetap berada di garis depan pemakaman jenazah Covid-19 di Kudus.
Hilangkan Jejak Perampok di Kudus Hapus Rekaman CCTV
Polres Kudus masih melakukan penyelidikan kasus perampokan di Jalan Ahmad Yani Kudus. Pelaku diduga mengetahui situasi rumah dengan menghapus CCTV.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.