Maros - Data Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Maros mencatat sudah ada 45 Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang dilaporkan terkonfirmasi positif Covid-19.
Data tersebut meningkat dari dua hari sebelumnya dimana terdapat 30 PNS dari kantor Inspektorat Maros yang terkonfirmasi positif.
45 PNS yang terkonfirmasi positif Covid-19 tidak ada yang dirawat.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maros, dr Syarifuddin mengatakan, 45 PNS yang dinyatakan terkonfirmasi positif kini menjalani perawatan secara mandiri di rumah dan juga beberapa diantaranya menjalani isolasi dan menjadi duta Covid-19 di hotel.
"45 PNS yang terkonfirmasi positif Cofid-19 tidak ada yang dirawat," kata dr Syarifuddin, Sabtu, 25 Juli 2020.
Baca juga:
- 50 Anak Terkonfirmasi Positif Covid-19 di Maros
- Angka Kesembuhan Pasien Covid Maros Capai 63,6 Persen
- 30 ASN Positif Covid, Kantor Inspektorat Maros Tutup
- Kompleks Otoritas Bandara Jadi Klaster Covid di Maros
Ia menambahkan, PNS yang terkonfirmasi positif ini sendiri tidak hanya berasal dari satu instansi saja tapi ada beberapa diantaranya kantor Inspektorat, kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans), Sekertariat Daerah (Setda), dan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM).
"Dari beberapa instansi yang tercatat, PNS terkonfirmasi positif paling banyak dari kantor inspektorat yakni 33 orang. Selebihnya berasal dari instasi lain," ujarnya.
Syarifuddin menambahkan, PNS yang terkonfirmasi positif ini tidak semua berasal dari riwayat yang sama. Memang pada awalnya PNS dari Inspektorat banyak yang terpapar tapi kata Syarifuddin tidak semua PNS yang terkonfirmasi punya riwayat kontak langsung.
"Penyebab terus meningkatnya kasus Covid-19 di Kabupaten Maros, dikarenakan ketidakpatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan virus Corona, khususnya menjaga jarak dan menggunakan masker," jelasnya.
Dia berharap agar masyarakat tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ada, sehingga penyebaran Covid-19 bisa diminimalisir. Karena penyebarannya itu pasti melalui sentuhan atau droplet.
Masyarakat juga harus jujur jika merasa pernah melakukan kontak dengan pasien positif, karena itu bisa mempermudah kami dalam melakukan tracing. []