Takalar - Unjuk rasa menuntut Kepala Desa (Kades) Tonasa, Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar berinisial MHS turun dari jabatannya berlangsung di depan Kantor Desa Tonasa, Kamis 1 Oktober 2020.
Hal ini dilakukan Aliansi Rakyat Tonasa lantaran Kepala Desa Tonasa terbukti melakukan tindakan Imoral yang dianggap tindakan tersebut melawan hukum.
Plt Desa Tonasa yang bersangkutan sudah diganti Plt yang baru.
Selaku Jenderal Lapangan Kambrin mengatakan, Plt Kepala Desa Tonasa menjadikan kantor Desa sebagai wadah pesta Miras yang tak ubahnya seperti tempat hiburan malam diluar sana.
"Terpampang jelas dokumentasi Plt kepala Desa Tonasa melakukan karaoke dan minum-minuman beralkohol di dalam Kamar Kantor Desa Tonasa. Tindakan tersebut melanggar kode etik dari seorang ASN," katanya.
Diketahui, MHS selain menjabat sebagai Plt Kepala desa, dirinya pun menjabat sebagai Sekretaris Camat Sanrobone dan juga Ketua BPD Desa Banyuanya.
Dimana jelas sesuai permendagri nomor 110 tahun 2016 pada BAB lll pasal 16 dijelaskan bahwa tidak boleh menjadi anggota BPD apabila terdaftar sebagai perangkat pemerintah Desa atau kepala Desa.
Sebelumnya, Camat Sanrobone Edy Badan mendatangi massa dan melakukan mediasi dengan Jenderal Lapangan Kambrin, namun tidak ada kesepakatan sehingga para Pengunjuk Rasa meninggalkan Desa Tonasa menuju Kantor Bupati Takalar yang diterima langsung Kabid Satpol PP Takalar.
Kabid Satpol PP Takalar, Syafaruddin mengatakan, kasus tersebut di proses sesuai pelanggaran yang dilakukan Plt Desa Tonasa MHS.
"Kasus ini sudah dalam proses, sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan Plt Desa Tonasa yang bersangkutan sudah diganti Plt yang baru," tutur Syafaruddin. []
