Permintaan Bupati Cirebon Pasca Video Viral Jenazah Covid-19

Seharusnya pihak rumah sakit berkoordinasi dengan gugus tugas, untuk meminta bantuan kepada pihak kepolisian atau dari TNI.
Pemakaman jenazah pasien Covid-19 di Kabupaten Gowa, Sulsel. (Foto: Tagar/Antara Foto)

Cirebon - Bupati Cirebon Imron Rosyadi meminta pihak rumah sakit untuk melibatkan aparat keamanan dan MUI dalam proses pengurusan jenazah Covid-19. Hal ini untuk mengantisipasi adanya penolakan dari warga. Hal ini disampaikan Imron pasca viral beredar di media sosial video jenazah terkonfirmasi Covid-19 yang masih memakai kaos dan popok yang dibawa ke TPU. Dalam video tersebut terlihat sejumlah warga mengejar pengemudi ambulans yang membawa jenazah tersebut.

"Saya cukup prihatin adanya konflik dengan masyarakat, terkait proses penguburan jenazah yang terkonfirmasi Covid-19. Untuk mengantisipasi hal tersebut terulang, saya meminta kepada pihak rumah sakit untuk melibatkan aparat dan MUI dalam proses pengurusan jenazah Covid-19," kata Imron, Senin 5 Oktober 2020.

Imron mengaku mendapatkan informasi adanya penolakan terhadap petugas yang membawa jenazah pasien Covid-19 di salah satu wilayah di Kabupaten Cirebon. Seharusnya ujar Imron, pihak rumah sakit berkoordinasi dengan gugus tugas, untuk meminta bantuan kepada pihak kepolisian atau dari TNI.

“Sehingga nantinya bisa dilakukan pengawalan,” tutur Imron.

Sehingga kedepannya, tidak ada lagi kasus yang dipermasalahkan oleh masyarakat, terkait tata cara pengurusan jenazah Covid-19.

Baca juga : Heboh Video Jenazah Covid-19 Masih Berpakaian di Cirebon

Menanggapi adanya informasi proses pengurusan jenazah yang tidak sesuai dengan ajaran agama, Imron juga meminta rumah sakit untuk bisa menggandeng pihak yang paham mengenai aturan tersebut. Ia mencontohkan, bahwa pihak rumah sakit bisa menggandeng MUI atau lembaga lainnya yang paham terkait tata cara pengurusan jenazah sesuai dengan ajaran agamanya masing-masing.

Jika dalam proses pemulasaran jenazah tersebut melibatkan pihak yang kompeten dalam pengurusan jenazah sesuai aturan agama, nantinya akan membuat masyarakat menjadi tenang dan yakin. Sehingga kedepannya, tidak ada lagi kasus yang dipermasalahkan oleh masyarakat, terkait tata cara pengurusan jenazah Covid-19.

“Kalau ada yang kompeten dalam hal pengurusan jenazah sesuai agama bisa dilibatkan, akan membuat ketenangan kepada keluarga pasien Covid-19 yang meninggal,” ujar Imron.

Imron juga meminta kepada masyarakat, untuk bisa menyaring informasi yang beredar di media sosial. Karena menurutnya, banyak juga informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Banyak informasi bohong yang beredar di masyarakat, cukup berdampak juga terhadap penanganan Covid-19.

Mantan Kepala Kementrian Agama Kabupaten Cirebon ini mengakui, bahwa jumlah penderita Covid-19 di Kabupaten Cirebon saat ini terus meningkat. Namun hal tersebut juga, merupakan efek tingginya jumlah warga yang dilakukan swab oleh Pemkab Cirebon.

Walaupun begitu, saat ini Pemkab Cirebon juga terus berupaya untuk bisa menekan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Cirebon. Ia juga meminta kepada seluruh pihak, untuk bersama-sama mencegah penyebaran virus corona di Kabupaten Cirebon.

“Karena adanya Covid-19 ini, bukan hanya memberikan dampak kesehatan kepada masyarakat saja, tapi juga berdampak pada ekonomi juga,” kata Imron. []

Berita terkait
Heboh Video Jenazah Covid-19 Masih Berpakaian di Cirebon
Warga histeris melihat kondisi jenazah pria itu masih menggunakan kaos berwarna hitam dan memakai popok.
Ribuan Warga Cirebon Abaikan Protokol Kesehatan
Ribuan warga yang menyaksikan arak-arakan pesta rakyat ini mengabaikan protokol kesehatan.
Pemkot Cirebon Batasi Jam Operasional Tempat Usaha
Pembatasan jam operasional tempat usaha ini diberlakukan karean banyak tempat usaha yang tidak menerapkan physcal distancing.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.