Penolakan Angkutan Umum Online Semakin Mencemaskan

Aksi penolakan terhadap angkutan umum berbasis aplikasi atau online yang melebar di beberapa kota semakin mencemaskan.
Pengemudi angkutan umum yang tergabung dalam Aliansi Moda Transportasi Umum Jabar berunjukrasa di depan Gedung Sate memprotes keberadaan angkutan umum online, di Bandung, Jawa Barat, Kamis (9/3). (Foto: Ant)

Jakarta, (Tagar, 10/3) - Aksi penolakan terhadap angkutan umum berbasis aplikasi atau online yang melebar di beberapa kota semakin mencemaskan.

Penolakan yang disertai kekerasan dan aksi sweeping antara angkutan umum dalam trayek, taksi umum, ojek pangkalan dengan ojek dan taksi online terjadi setidaknya di dua kota dalam beberapa hari terakhir.

Di Tangerang, aksi sweeping oleh sopir angkutan kota, taksi umum, dan ojek pangkalan terhadap ojek online berbalas tindakan serupa dari pengemudi ojek online.

Pada Rabu (8/3), sopir angkot jurusan Serpong – Pasar Anyar, sengaja menabrak seorang pengemudi ojek Grab Bike, hingga terpelanting dan koma.

Di Bandung, keesokan harinya, Kamis (9/3), satu keluarga yang mengendarai mobil Avanza menjadi korban penganiayaan sekelompok sopir angkot yang memukuli dan memecahkan kaca serta merusak mobilnya hanya karena menduga Avanza tersebut adalah taksi online.

Jumat ini, 10/3, di Makassar, Kementerian Perhubungan menggelar uji publik revisi Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) No 32 Tahun 2016 tentang penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek, atau jenis taksi dan ojek online.

Sebelumnya uji publik Permenhub dilaksanakan di Jakarta pada Februari lalu. Uji publik ini dimaksudkan untuk menyempurnakan revisi Permenhub tersebut.

Semua pihak terkait seperti pemilik dan pengemudi angkutan umum angkot, ojek, baik online atau pun biasa, dinas Organda, Kepolisian, LSM, pengamat Transportasi diundang dan diharapkan masukannya untuk revisi Permenhub tersebut.

Puluhan Pria Diamankan

Buntut Selisih Angkutan Kota dan Angkutan Online, puluhan orang yang melakukan tindak kekerasan ditangkap aparat penegak hukum. Di Tangerang, puluhan pria bersenjata tajam diamankan. Sementara pelaku tabrak lari ojek online telah diamankan dan ditangkap.

Dalam rekaman tampak driver GrabBike yang ditabrak terlempar beberapa meter ke depan. Helmnya langsung terlepas dan korban tak sadarkan diri karena jatuh dengan posisi kepala bagian depan langsung menghantam jalan.

Kapolres Metro Tangerang Kota Kombespol Harry Kurniawan di Tangerang, Jumat (10/3), mengatakan pelaku yang berinisial SBH merupakan "sopir tembak" (sopir tak tetap-red) ditangkap di daerah Bekasi yakni Jalan Cigutul Cibarusah, Jonggol pada Kamis (9/3).

Sementara itu, aparat Polrestabes Bandung telah menangkap enam pelaku penganiayaan satu keluarga sekaligus merusak mobil Avanza di perempatan jalan BKR dan jalan Sriwijaya oleh oknum sopir angkot yang akan berunjuk rasa menolak moda transportasi online pada Kamis (9/3).

"Enam pelaku berhasil kami amankan dari keterangan saksi dan berdasarkan identifikasi video sehingga pelaku kita tangkap," ujar Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo di Mapolrestbes Bandung, Jumat.

Hendro menuturkan kejadian tersebut bermula saat pelaku yang hendak melakukan unjuk rasa ke Gedung Sate dan bertemu korban yang hendak menuju arah jalan Gatot Subroto di perempatan jalan BKR - jalan Sriwijaya.

"Ketemu korban di TKP, mereka mengira mobil tersebut kendaraan berbasis online, padahal dikemudikan oleh satu keluarga. Kemudian terjadi pengerusakan" kata Hendro. (rif/ant)

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.