Jakarta - Harta senilai Rp5,8 triliun milik CEO Didi Global Will Wei Cheng lenyap hanya dalam sehari. Saham perusahaan taksi online asal China itu anjlok 11 % pada Kamis, 22 Juli 2021.
Melansir Forbes, Jumat, 23 Juli 2021, bulan Juli merupakan bulan yang buruk bagi Didi Global.
Tak lama setelah melakukan IPO di Bursa New York pada 30 Juni 2021 lalu, Cyberspace Administration of China melakukan investigasi ke perusahaan tersebut, dengan alasan risiko keamanan data.
Didi Global pun terpaksa menghapus aplikasinya di app store, sehingga menyebabkan harga sahamnya jatuh.
Pada Kamis pagi, Bloomberg mengutip sejumlah sumber yang mengetahui masalah tersebut, melaporkan bahwa regulator China sedang mendiskusikan sanksi lebih lanjut terhadap Didi Global, termasuk denda atau kemungkinan delisting.
Kabar tersebut membuat saham perusahaan merosot ke level terendah 10,7 dolar AS. Saham Didi Global akhirnya berakhir di level 10,2 dolar AS per saham pada perdagangan kemarin.
Jatuhnya harga saham perusahaan menyebabkan kekayaan bersih CEO DiDi dan Presiden Didi, Jean Qing Liu mendapat pukulan besar.
Forbes memperkirakan, kekayaan Cheng sekarang sebesar 3,2 miliar dolar AS atau Rp 46,39 triliun, turun dari 4,4 miliar dolar AS atau Rp 63,79 triliun pada saat IPO. Adapun saham yang dimiliki Cheng di perusahaan sekitar 6,5 persen.
Sementara Liu, yang memiliki 1,6 persen dari perusahaan juga mengalami penurunan kekayaan. Kekayaan bersihnya berkurang dari 882 juta dolar AS atau Rp12,8 triliun menjadi 782 juta dolar AS atau Rp11,34 triliun pada Kamis.
Pada saat IPO, dia memiliki kekayaan sebsear 1,1 miliar dolar AS atau Rp15,95 triliun. []
Baca Juga: Kasus Positif Turun, Saham Perbankan Diburu Investor Asing