Penjelasan soal Reaktif Corona Berkeliaran di Bantul

Warga Srandakan, Bantul, Yogyakarta digegerkan info yang belum valid soal pasien reaktif Corona berkeliaran di luar rumah.
Ilustrasi Virus Corona. (pixabay)

Bantul – Warga Kecamatan Srandakan, Bantul digegerkan dengan sebuah informasi yang menyatakan ada salah satu pasien positif Covid-19 dari hasil rapid test reaktif berkeliaran keluar rumah. Pasien tersebut tidak melakukan isolasi mandiri sebagaimana protokol Coronavirus.

Informasi tersebut beredar melalui aplikasi WhatsApp pada Rabu 13 Mei. Di dalam tersebut menyebutkan orang tersebut adalah termasuk dalam klaster Covid-19 Indogrosir Sleman.

Dalam pesan berantai tersebut berisikan bahwa warga dengan inisial SR yang merupakan warga Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, telah mendapatkan hasil reaktif dari rapid test pada 4 Mei lalu. Setelah itu SR dipulangkan ke rumah dan diharuskan menjalani isolasi mandiri.

Namun SR tidak melakukan isolasi mandiri. SR malah membuat kebohongan kepada warga sekitar bahwa hasil rapid test-nya adalah non reaktif.

Kemudian pada tanggal 7 Mei, SR dijemput oleh tim PSC untuk menjalani swab yang dilaksanakan oleh RS PKU Muhammadiyah Bantul. Kemudian lalu SR dikembalikan ke rumah. Dua hari berikutnya SR mulai dirawat di Rumah Sakit Lapangan Covid-19 (RSLC) Bambanglipuro setelah dinyatakan positif Covid-19.

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Sri Wahyu Joko Santosa mengatakan pesan tersebut belum jelas sumbernya. Dia meminta agar warga tidak menelan mentah-mentah informasi terkait pesan berantai perihal salah satu pasien positif Covid-19 dari Kecamatan Srandakan.

Jadi semua informasi percayakan kepada kami, tapi kami minta warga juga jujur dalam menyampaikan informasi dari kondisi individunya.

"Sampai saat ini kami masih mengumpulkan keterangan. Apa yang berkembang di media sosial sumbernya bukan dari tim kesehatan. Jadi kami meminta masyarakat tidak langsung mempercayai informasi tersebut," kata pria yang akrab disapa Oki pada Rabu, 14 Mei 2020.

Oki sendiri mengakui saat ini memang terdapat dua pasien positif Covid-19 dari Kecamatan Srandakan. Identitasnya adalah laki-laki usia 27 tahun dan perempuan usia 55 tahun. Sampai saat ini belum ada penambahan kasus positif di Kecamatan Srandakan.

"Jadi semua informasi percayakan kepada kami, tapi kami minta warga juga jujur dalam menyampaikan informasi dari kondisi individunya. Jangan ada yang ditutup-tutupi dan jangan dibesar-besarkan karena akan memperkeruh keadaan," katanya.

Sementara itu data 13 Mei sudah 33 pasien positif Covid-19 di Bantul sedangkan ODP yang dirawat sudah ada tiga orang, PDP 24 pasien. "Data kemarin seperti itu, tanggal 13 kemarin ada penambahan satu pasien. Hari ini 14 Mei 2020 ada penambahan pasien positif juga," kata Oki.

Data pasien positif Covid-19 ini adalah laki-laki 45 tahun yang sudah dirawat di RSLC dengan riwayat dan termasuk dalam klaster Indogrosir. "Datanya seperti itu, laki-laki 45 tahun. saat ini masih kami dalami lagi untuk siapa saja yang kontak erat dengan pasien," ungkap Oki. []

Baca Juga:

Berita terkait
Cara Kota Yogyakarta Jaga Harga Pangan Saat Corona
Warga Kota Yogyakarta tidak perlu khawatir dengan harga pangan pada masa pandemi Corona. Rumah Pangan Kita menjadi andalan.
Pemudik ke Yogyakarta Justru Naik Saat Corona
Arus lalu lintas yang masuk Yogyakarta dan Bantul mengalami kenaikan dibanding hari biasanya.
Stok APD Aman Hadapi Lonjakan Covid-19 di Yogyakarta
Yogyakarta memastikan stok APD untuk tenaga medis aman dalam menghadapi prediksi lonjakan kasus Covid-19.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.