Pemudik ke Yogyakarta Justru Naik Saat Corona

Arus lalu lintas yang masuk Yogyakarta dan Bantul mengalami kenaikan dibanding hari biasanya.
Pengetatan arus lintas saat pandemi di Yogyakarta. (Foto: Dok. Tagar)

Yogyakarta - Dinas Perhubungan (Dishub) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat jumlah orang yang masuk ke Yogyakarta meningkat 25 persen dibandingkan hari-hari biasa. Data tersebut berdasarkan kendaraan pribadi dan bus yang masuk ke DIY maupun data dari pihak kereta api dan bandara.

Kepala Dishub DIY, Tavip Agus Rayanto mengatakan, moda transportasi yang paling banyak digunakan oleh para pendatang adalah kendaraan pribadi. Namun, peningkatan ini tidak akan seperti Lebaran tahun lalu. "Data yang kami kumpulkan, lalu kami bandingkan dengan data orang yang masuk ke DIY pada Lebaran tahun lalu, maka ketemu lah hasilnya," ujarnya, Kamis, 14 Mei 2020.

Tavip mengatakan, terkait dengan dibukanya kembali seluruh moda transportasi, Dishub DIY akan melakukan pengecekan serta pengetatan terhadap kendaraan yang masuk ke Yogyakarta. Untuk orang yang akan mudik diminta menunjukkan surat sehat dari tes swab, namun diubah hanya cukup menunjukkan surat sehat hasil rapid diagnostic test (RDT) atau tes cepat.

"Padahal tingkat keakuratan dari hasil RDT sendiri masih diragukan. Mungkin saja sehat tapi belum menunjukkan gejala Covid-19," katanya.

Ia menyebut jumlah kendaraan yang diminta putar balik dari 13 April sampai 12 Mei 2020 ada 144 kendaraan. Sedangkan, untuk jumlah orangnya ada 633.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji meminta Dishub DIY untuk menambah posko pengecekan di tempat lain. Pasalnya, posko pengecekan selama ini ada di perbatasan-perbatasan di DIY. "Oleh karena itu, Dishub juga membuka posko pemeriksaan baik di stasiun maupun bandara di Yogyakarta," katanya.

Penambahan posko pemeriksaan perlu dilakukan menyusul dibukanya kembali seluruh moda transportasi. "Contohnya kereta api sudah mulai menjual tiket ke tujuan tertentu tapi protokol kesehatan harus dipenuhi. Penumpang harus bisa menunjukkan surat bebas Covid-19 dan surat tugas dari tempatnya bekerja," tambahnya.

Ada Lonjakan Pemudik yang Melewati Bantul

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul Aris Suharyanta mengatakan terjadi lonjakan arus mudik di Bantul. Mereka berasal dari luar DIY. "Menurut laporan pantauan ada lonjakan pemudik dan kebanyakan plat nomornya bukan dari DIY, jadi Bantul hanya jadi jalan alternatif," katanya.

Padahal tingkat keakuratan dari hasil RDT sendiri masih diragukan. Mungkin saja sehat tapi belum menunjukkan gejala Covid-19.

Ia menyebutkan kendaraan yang melintas Bantul menggunakan plat nomor dari daerah Jakarta dan juga Jawa Barat dengan tujuan Wonogiri, Klaten dan Wonosari. "Ketika dilakukan pemeriksaan mereka kebanyakan akan ke Wonogiri, Klaten dan Wonosari atau sekitaran Jawa Tengah lainnya," tambah Aris.

Meski hanya melintas, pemudik dengan kondisi kesehatan yang tidak memenuhi syarat akan diminta putar balik. Aris menyebutkan, tidak ada perbedaan perlakukan terhadap kendaraan dari daerah-daerah tertentu.

Dishub sendiri sudah mendirikan posko mudik sejak awal bulan puasa lalu, pendirian posko ini berguna untuk mengurangi penyebaran Covid-19 serta imbauan larangan mudik yang sempat menjadi perbincangan hangat bagi warga Indonesia.

Pemudik ke Yogyakarta diminta putar balikPetugas gabungan saat melakukan pengecekan kepada pengendara yang masuk di perbatasan DIY-Magelang, Jawa Tengah. (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah).

Bagi pemudik yang hanya melintas akan dilakukan pemeriksaan kesehatan sesuai dengan protokol kesehatan. Sejauh ini seluruh pemudik yang melintas dalam kondisi baik dan hanya ada satu pengemudi yang di suruh balik arah.

"Seluruh penumpang kendaraan dari luar daerah akan terlebih dahulu diperiksa kesehatannya. Bekerja sama dengan pihak kepolisian, pemeriksaan dilanjutkan kepada surat-surat kendaraan," ungkapnya.

"Sejauh ini hanya ada satu, waktu kemarin awal-awal di Srandakan. Ketika diperiksa suhunya melebihi 39 derajat celcius lalu kita suruh balik," tambah Aris.

Selain diperiksa kelengkapan surat seperti STNK, SIM serta KTP pihak Dishub juga selalu menanyakan apa keperluan pengendara tersebut. "Kita tanyakan juga apa keperluannya, karena ini juga sebagai bentuk penanggulangan penyebaran Covid-19," ucapnya.

Hal tersebut harus dilakukan karena pendirian posko mudik menjadi salah satu langkah persiapan untuk memantau arus mudik dan antisipasi penyebaran virus Corona. Pihaknya juga sudah menyiapkan surat kesanggupan isolasi mandiri untuk pemudik di Bantul.

Surat tersebut kemudian akan disampaikan ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk dapat dilakukan pengawasan bersama terhadap pemudik dari luar daerah.

Aris juga menyampaikan adanya kemungkinan lonjakan pemudik mendekati hari raya. Ia mengaku tidak ada persiapan lebih, alasannya kemampuan Dishub yang terbatas dan harus menggandeng berbagai pihak.

"Tidak ada persiapan lebih dengan alasan kesehatan dan kondisinya memang seperti ini. Maka dari itu kami menggandeng pihak lain untuk membantu pihak kami agar keadaan tetap kondusif," ucapnya.

Saat ini dari 120 personel sudah ditugaskan untuk penjagaan, dengan aturan dua petugas per shift. Ada kemungkinan penambahan personel penjagaan jika terjadi lonjakan pemudik.

Meski begitu, pihaknya tidak akan menambah posko tambahan sebab kurangnya sumber daya yang dimiliki. "Penambahan pos tidak, karena kita tenaga tidak mampu, karena kondisi seperti ini dan sedang puasa juga," katanya.

Selain itu Dishub juga akan bekerja sama dengan masing-masing polsek dan pimpinan dari setiap kecamatan untuk melakukan pengawasan pada jalan tikus yang mungkin jadi jalur alternatif mudik. "Karena masih banyak pengemudi yang lewat jalan tikus kami akan bekerjasama dengan polsek di setiap kecamatan agar mengawasi jalan-jalan tikus," ungkapnya. []

Baca Juga:

Berita terkait
Mudik dari Bekasi, Perantau Agam Positif Covid-19
Seorang perantau asal Agam positif Covid-19 usai pulang melewati jalur darat dari Bekasi, Jawa Barat.
Dilarang Mudik Meski Transportasi Umum Beroperasi
Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Pol. Istiono menegaskan pelonggaran terhadap transportasi umum selama pemberlakuan PSBB bukan untuk mudik.
Dua Pekan Diterapkan, Permenhub Mudik Berjalan Baik
Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan Permenhub Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Mudik berjalan dengan baik.