Penipuan Penggandaan Uang Berkedok Ritual di Sleman

Penipuan penggandaan uang berkedok ritual terjadi di Sleman, Yogyakarta. Korban mengalami kerugian hingga Rp 335 juta.
Petugas menunjukkan barang bukti alat yang digunakan untuk melakukan penipuan penggandaaan uang di Sleman. (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah)

Sleman - Seorang pria inisial SY, 50 tahun terancam mendekam di balik jeruji besi selama empat tahun. Polsek Mlati, Sleman menaangkap warga Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini setelah melakukan penipuan hingga ratusan juta rupiah.

Kapolsek Mlati Komisaris Polisi (Kompol) Hariyanta didampingi Kepala Unit Reserse Kriminal Inspektur Satu (Iptu) Dwi Noor Cahyanto, mengatakan modus operasi tersangka yakni mengaku bisa menggandakan uang melalui ritual.

Akibat tipu daya tersangka, korban bernama Harim Bhava, 48 tahun, warga Kecamatan Ngaglik, Sleman mengalami kerugian sebesar Rp 335 juta rupiah.

"Petistiwa itu terungkap dari adanya laporan korban yang mengaku ditipu pelaku," kata ucap Kompol Hariyanto, kepada wartawan saat jumpa pers di Mapolsek Mlati. Senin, 21 September 2020.

Peristiwa penipuan bermula kala korban dan pelaku saling berkenalan pada pada awal April 2020. Keduanya bertemu di Showroom Harimobilindo di Dusun Kutu Patran, Sinduadi, Mlati, Sleman untuk pertama kali.

Baca Juga:

Dalam pertemuan tersebut, kepada korban, pelaku mengaku dapat menggandakan uang melalui ritual dengan media bethoro karang, rantai babi, batu akik dan candu. Untuk meyakinkan korban, pelaku kemudian memperagakan ritual tersebut dengan beberapa trik yang sudah dikuasainya. "Pelaku juga menggunakan minyak jafaron, kembang setaman, kendi dan telur ayam kampung sebagai alat ritualnya," ucapnya.

Pelaku Ganda Uang di SlemanPelaku penipuan penggandaan uang berkedok ritual di Sleman. (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah)

Melihat trik yang dimainkan pelaku, korban ini menjadi tertarik dan yakin mau menyetorkan uang untuk digandakan. Pelaku lantas meminta sejumlah uang untuk membeli persyarakan penggandaan dan disanggupi oleh korban.

Pelaku juga menggunakan minyak jafaron, kembang setaman, kendi dan telur ayam kampung sebagai alat ritualnya.

Setidaknya korban menyetorkan uang sebanyak 40 kali ke pelaku, dalam kurun waktu April hinggal Juli 2020. Setelah uang berpindah kantong, pelaku menghilang dan tidak bisa dihubungi.

Sadar menjadi korban penipuan, korban kemudian melapor ke Polsek Mlati. Dari laporan itu, dipimpin Iptu Dwi lantas melakukan penyelidiakan dan mengamankan pelaku di rumah temannya daerah Mlati akhir pekan lalu.

Baca Juga:

Iptu Dwi menambahkan, dari hasil pemeriksaan pelaku YS merupakan residivis kasus yang serupa pada tahun 2015 di wilayah hukum Ngemplak. Saat ini penyidik masih melakukan penyelelidikan terkait kasus yang menjerat pelaku.

"Setelah bebas, pelaku ini juga memperdaya korban lainnya. Ada beberapa korban, tapi kami sarankan untuk membuat laporan sesuai tempat kejadian," kata Iptu Dwi.

Baca Juga:

Kepada petugas pelaku mengaku-ngaku bisa menggandakan uang karena motif ekonomi. Dalam kesehariannya, pelaku bekerja di bengkel elektronik. Atas perbuatanya pelaku dijerat dengan Pasal 378 KUHP tentang penipuan dengan ancaman hukuman maksimal 4 tahun kurungan penjara.

Uang yang didapat dari hasil penipuannya itu digunakan untuk foya-foya. Pelaku gemar karaoke serta ke tempat hiburan malam. "Saya terdesak kebutuhan ekonomi. Saya frustasi orang tua tidak ada dan istri pergi," ucap pelaku. []

Berita terkait
Waspada, Penipuan Catut Nama Bupati Kulon Progo Sutedjo
Warga diminta waspada. Nama Bupati Kulon Progo Sutedjo dicatut penipuan. Begini penjelasan resmi dari orang nomor satu di Bumi Binangun.
Dugaan Penipuan Pakai Akun FB Kepala BKKBN Pusat
Orang tak bertanggung jawab mengkloning akun FB Kepala BKKBN Pusat yang juga mantan Bupati Kulon Porgo Hasto Wardoyo untuk dugaan penipuan.
Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja di Malang
Warga Kabupaten Malang menjadi korban penipuan setelah mengirimkan lamaran kerja ke sebuah toko di Kota Malang. Padahal toko itu tak buka lowongan.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.