Lhokseumawe – Pihak kepolisian bersama dinas kesehatan, diminta untuk turun tangan dalam kasus pengusiran tenaga medis, yang menangani pasien corona di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA), Banda Aceh.
Sebagaimana diketahui, salah seorang tim medis tersebut diusir oleh warga saat sedang pulang ke indekos miliknya, pengusiran itu dilakukan karena sang petugas medis dikhawatirkan menyebarkan virus corona di wilayah tersebut.
Ini adalah salah satu bentuk kalau pemerintah kita gagal dalam mengedukasi masyarakat, maka sangat disayangkan sampai ada pengusiran seperti ini. Polisi dan dinas kesehatan harus segera bertindak.
Pengamat Kebijakan Publik Aceh Nasrul Zaman mengatakan, sudah sepatutnya pihak kepolisian dan dinas kesehatan setempat, untuk segera turun tangan untuk menangapi hal tersebut.
“Ini adalah salah satu bentuk kalau pemerintah kita gagal dalam mengedukasi masyarakat, maka sangat disayangkan sampai ada pengusiran seperti ini. Polisi dan dinas kesehatan harus segera bertindak,” ujar Nasrul Zaman, Rabu, 8 April 2020.
Nasrul Zaman menambahkan, disisi lain Pemerintah Aceh juga belum memberikan kepeduliannya secara optimal kepada petugas medis, karena hingga saat sekarang ini masih belum disediakan tempat tinggal.
Apabila dilihat di daerah-daerah lain, maka petugas medis yang menangani pasien yang terjangkit virus corona atau Covid-19, disediakan tempat tinggal secara khusus dan diberikan transpotasi.
Baca juga: Petugas Medis Corona Aceh Diusir Warga Saat Pulang
“Pemprov DKI Jakarta, menyediakan tempat tinggal dan transpotasi bagi tenaga medis. Begitu juga di Bandung, hotel berbintang disulap menjadi tempat tinggal bagi tenaga medis, sementara di daerah kita ini masih belum dilakukan,” tutur Nasrul Zaman.
Tambahnya, saat sekarang ini pemerintah gagal memberikan edukasi tentang virus corona atau Covid-19 bagi masyarakat, tapi berhasil membuat masyarakat takut dengan kebijakan jam malam.
“Menurut saya polisi dan dinas kesehatan harus turun tangan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, jangan sampai nanti petugas medis kita banyak yang tidak bisa pulang,” kata Nasrul Zaman. []