Jakarta - Pengamat Kemaritiman dari Institute Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Raja Oloan Saut Gurning mengatakan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi perlu mempertimbangkan aspirasi masyarakat.
Aspirasi itu menyoal pada keinginan masyarakat agar mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Susi Pudjiastuti diangkat kembali untuk menggantikan posisi Edhy Prabowo.
Dan hal ini tentu memberikan dampak positif bagi nelayan Indonesia. Khususnya nelayan pesisir yang mendominasi postur industri perikanan nasional
"Saya kira Presiden perlu mempertimbangkan aspirasi tersebut, khususnya atas kompetensi atau kemampuan personil calon menteri KKP yang memahami kebutuhan pengembangan sumber daya perikanan dan kelautan, komunitas nelayan, ekonomi, industri serta lingkungan perikanan dan kelautan nasional," kata Saut kepada Tagar, Rabu, 25 November 2020.
Menurut dia, secara khusus berdasarkan fakta, periode Susi Pudjiastuti memang lebih kuat pada aspek keberlanjutannya ketimbang pemanfaatannya. Walau usaha untuk melakukan promosi dan pemasaran juga terus diusahakan.
"Namun jelas usaha menjaga kelestarian itu secara faktual memberikan dampak perbaikan lingkungan perikanan & sumber daya kelautan sekaligus volume nilai lestari di berbagai wilayah perairan Indonesia," ujarnya.
"Dan hal ini tentu memberikan dampak positif bagi nelayan Indonesia. Khususnya nelayan pesisir yang mendominasi postur industri perikanan nasional," kata dia menambahkan.
Sebelumnya, Pengamat politik Wasisto Raharjo Jati menyampaikan analisanya ihwal kemungkinan Susi Pudjiastuti kembali menggantikan posisi Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo yang belakangan ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait benih lobster alias benur.
Selain itu, nama mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mendadak jadi bahan pembicaraan masif di media sosial. Bahkan, kata kunci Bu Susi merajai trending topic di Twitter.
"Munculnya sosok Susi dalam beberapa linimasa sosial media ini sebenarnya menunjukkan kalau tidak masuknya Susi dalam pemerintahan periode kedua Presiden Jokowi ini adalah blunder politik," ujar Wasisto kepada Tagar, Rabu, 25 November 2020.
Kendati begitu, Wasisto menyebut mencuatnya nama Susi tidak serta merta membuat Presiden Joko Widodo bakal langsung menariknya kembali menjadi menteri. Menurut dia, keputusan itu bergantung pada seberapa besar tekanan publik.
- Baca juga: Kiky Saputri Sindir Edhy Prabowo, Susi Pudjiastuti Beraksi
- Baca juga: Sebelum Ditangkap KPK, Edhy Sempat Sindir Susi Pudjiastuti
"Tergantung dari tekanan publik," ucap Wasisto.[]