Pengakuan Istri Sopir Taksi yang Dibunuh di Medan

Ayu, istri sopir taksi online yang dibunuh dua orang di Medan, tidak memiliki firasat buruk atas pembunuhan suaminya.
Ayu, ketika di Mapolrestabes Medan.(Foto: Tagar/Reza Pahlevi)

Medan - Ayu, wanita berusia 28 tahun, istri sopir taksi online yang dibunuh dua orang di Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang pada Minggu, 15 Maret 2020, mengaku tidak memiliki firasat buruk atas pembunuhan suaminya.

Hanya saja, di hari nahas itu, suaminya Ramadhani Tarigan tidak pamit ketika hendak berangkat kerja, mencari nafkah sebagai sopir taksi online.

"Iya, di hari nahas itu saya tidak memiliki firasat buruk apapun. Suami saya pergi kerja setiap harinya jam 05.30 WIB. Hanya saja, ada sedikit perbedaan dari biasa. Suami saya selalu izin pamit, tapi di hari itu dia tidak pamit dengan saya. Hanya (pamit) kepada orangtua saya saja," kata Ayu, ditemui Tagar di Markas Kepolisian Resor (Polrestabes) Kota Medan, di Jalan HM Said, Kecamatan Medan Timur, Rabu, 18 Maret 2020.

Ramadhani Tarigan, 30 tahun, warga Jalan Pertahanan, Desa Sigara-gara, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang, meninggalkan dua anak yang masih kecil. Paling besar berusia 7 tahun dan paling kecil berusia 4 bulan.

"Tega kali pelakunya membunuh suami saya. Anak saya masih kecil-kecil, anak yang paling besar laki-laki dan yang paling kecil perempuan. Kini mereka menjadi yatim," tutur Ayu, berlinang air mata.

Diceritakan Ayu, suaminya bekerja sebagai driver taksi online sudah 35 bulan. Mobil yang digunakan masih status kredit. Beberapa hari terakhir sebelum dibunuh, menurut Ayu, belakangan ini suaminya rajin salat subuh.

"Iya, sudah beberapa hari ini suami saya rajin sekali salatnya. Sebelum pergi kerja, dia salat subuh terlebih dahulu. Dia juga jarang meminta dibuatkan sarapan. Tidak menyangka bisa terjadi seperti ini," kata Ayu.

Menurut Ayu, biasa suaminya pulang kerja sekitar pukul 22.00 WIB. Namun di hari kejadian, suaminya sempat menelepon dan menyebut segera pulang setelah mengantar penumpang terakhirnya, yaitu pelaku yang telah membunuhnya.

Kami berterima kasih kepada pihak kepolisian, kami berharap pelaku dihukum dengan seberat-beratnya

"Iya, suami saya ada menelepon saya, sekitar pukul 22.00 WIB dan mengaku bentar lagi akan pulang. Suami saya biasanya menunggu orderan di Wings Hotel yang berada di kawasan Bandara Kualanamu. Dia bilang mau antar penumpang yang terakhir ke Tembung. Habis mengantar itu barulah pulang. Rupanya penumpang itulah yang tega membunuhnya," ungkapnya.

Dikatakan Ayu, terungkapnya pembunuhan suaminya berawal dari kecurigaannya. Pertama nomor handphone tidak aktif dan jarum jam menunjukkan pukul 00.30 WIB. Atas firasat dan kecurigaan itu, dia dan keluarga memutuskan untuk melakukan pencarian.

"Saya bersama keluarga saya mencari suami di kawasan Tembung. Kami sekeluarga juga sudah keliling mencari. Akhirnya kami menemukan mobil suami dikemudikan orang yang tidak dikenal. Memakai kacamata. Saya tanda mobil suami saya. Mobil yang dipakai pelaku itu kami kejar dan akhirnya bisa ditangkap bersama dengan petugas kepolisian," tuturnya.

Kepada kepolisian, Ayu berharap pelaku diberikan hukuman seberat- beratnya.

"Kami berterima kasih kepada pihak kepolisian, kami berharap pelaku dihukum dengan seberat-beratnya," jelasnya.

Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Medan menangkap pelaku pembunuhan sopir taksi online Ramadhani Ginting di Jalan Perhubungan, Pasar XII, Desa Laudendang, Kecamatan Percut Sei Tuan.

Pelaku ditangkap setelah membunuh Ramadhani Tarigan, dan membawa kabur mobil Daihatsu Terios BK 1858 DH berwarna silver. Dua pelaku yang diamankan adalah AR dan AG. Satu orang tewas karena diamuk massa.

Kepala Satreskrim Polrestabes Medan Ajun Komisaris Besar Polisi Maringan Simajuntak, membenarkan telah menangkap pelaku pembunuhan sopir taksi online.

"Iya, pelaku sudah kita amankan, kita persangkakan pelaku dengan Pasal 340 dengan hukuman seumur hidup," kata Maringan.[] 

Berita terkait
Sopir Taksi Online di Medan Dibunuh 2 Penumpangnya
Polrestabes Medan menangkap pembunuh sopir taksi online warga Deli Serdang, Sumatera Utara.
Ditelusuri Rekan PDP Corona yang Meninggal di Medan
PDP corona yang meninggal dunia di Medan, baru pulang dari Israel dan Italia bersama rombongannya.
Warga Dairi Dirujuk ke RSUP Adam Malik Medan
Satu pasien RSU Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, akhirnya dirujuk ke RSUP Haji Adam Malik Medan.
0
Banyak Kepala Daerah Mau Jadi Kader Banteng, Siapa Aja?
Namun, lanjut Hasto Kritiyanto, partainya lebih mengutamakan dari independen dibandingkan politikus dari parpol lain.