Penduduk Miskin di Aceh Bertambah 5,1 Ribu Orang

Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mncatat bahwa jumlah penduduk miskin di Tanah Rencong mengalami penambahan sebesar 5,1 ribu orang.
Seorang warga berdiri di depan rumah gubuknya, rumah yang tidak layak huni di Kota Lhokseumawe, Aceh. Secara geografis, letak rumah tersebut sangat dekat dengan ladang gas, jarak tempuh hanya memakan waktu 20 menit. (Foto: Tagar/M Agam Khalilullah)

Banda Aceh - Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mncatat bahwa jumlah penduduk miskin di Tanah Rencong mengalami penambahan sebesar 5,1 ribu orang. Pada Maret 2020 jumlah warga miskin di Aceh sebanyak 814,91 ribu orang atau bertambah dibandingkan September 2019 yang sebesar 809,76 ribu orang.

Kepala BPS Aceh, Ihsanurrijal mengatakan, jika dibandingkan dengan Maret tahun lalu, penduduk miskin Aceh tetap berkurang. Pada Maret 2019, penduduk miskin Aceh tercatat 819,44 ribu orang. Sementara Maret 2020, tersisa 814,91 ribu orang.

Dibandingkan Maret 2019 turun 0,33 persen.

Kata Ihsan, data itu mencatat penduduk miskin di Bumi Serambi Mekkah mengalami penurunan sebesar 0,02 persen. Artinya Aceh kini bukan lagi menjadi daerah termiskin di Pulau Sumatera.

Dari data terbaru itu, BPS mencatat provinsi Bengkulu sebagai provinsi termiskin di Sumatera dengan dengan presentase 15,03 persen. Sementara provinsi dengan peningkatan kemiskinan tertinggi adalah DKI Jakarta yaitu naik sebesar 1,11 persen.

Ia merincikan, persentase penduduk miskin Aceh pada Maret 2020 yaitu 14,99 persen atau turun 0,02 persen dibandingkan September 2019. Enam bulan lalu, persentase penduduk miskin yaitu 15,01 persen.

"Dibandingkan Maret 2019 turun 0,33 persen,” ujar Ihsan dalam keterangannya, Rabu, 15 Juli 2020.

Kata Ihsan, data itu juga disebutkan bahwa penduduk miskin di pedesaan tercatat menurun 0,22 poin dari 17,68 persen menjadi 17,46 persen. Sementara di perkotaan justru mengalami peningkatan 0,37 poin dari 9,47 persen menjadi 9,84 persen.

Sementara komiditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai garis kemiskinan di perkotaan dan pedesaan adalah beras, rokok, dan ikan tongkol. Untuk komoditi bukan makanan yang berpengaruh terhadap nilai garis kemiskinan adalah biaya perumahan, bensin, dan listrik.

Sejak beberapa tahun terakhir, tren penurunan kemiskinan memang terjadi di Aceh. Di Maret 2014 yaitu 18,05 persen penduduk miskin dan kini hanya tersisa 14,99 persen.

Baca juga: 

Kepala Bappeda Aceh, Helvizar Ibrahim, berterimakasih kepada seluruh jajaran yang telah mendukung pemerintah dalam menekan angka kemiskinan di Aceh. Berbagai upaya terus dilakukan agar angka kemiskinan itu bisa dipangkas meski secara perlahan.

Saat pandemi covid berlangsung, katanya, upaya yang dilakukan Pemerintah Aceh adalah dengan menyalurkan jaringan pengamanan sosial kepada seluruh masyarakat terdampak, sehingga bisa membantu mengurangi himpitan beban perekonomian.

"Alhamdulillah Aceh termasuk 12 provinsi di Indonesia dan 3 provinsi di Sumatra yg mampu menurunkan angka kemiskinannya di tengah gempuran covid dan Aceh tidak lagi tercatat sebagau rovinsi yg termiskin di sumatra. Alhamdulillah," ujarnya. []

Berita terkait
DPRA: Tutup Perbatasan Hanya Sekadar Wacana di Aceh
Wacana menutup perbatasan ternyata hanya sekadar wacana di Aceh, Padahal, DPR Aceh sudah beberapa kali mendesak pihak eksekutif.
Karena Pacar, Remaja Aceh Tusuk Teman Sendiri
Hanya karena terbakar cemburu, seorang remaja di Aceh tega menikam temannya sendiri dengan benda tajam berbentuk rencong.
Setiap Bulan Ratusan Pasangan Menikah di Aceh Barat
Pasangan yang melangsungkan pernikahan selama masa pandemi Covid-19 di Kabupaten Aceh Barat, Aceh mencapai 125 hingga 150 pasangan setiap bulan.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.