Aceh Termiskin di Sumatera, Ini Alasannya

Faktor utama penyebab Aceh menjadi provinsi termiskin di Pulau Sumatera akibat tidak meratanya dana desa maupun otonomi khusus (otsus).
Seorang warga berdiri di depan rumah gubuknya, rumah yang tidak layak huni di Kota Lhokseumawe, Aceh. Secara geografis, letak rumah tersebut sangat dekat dengan ladang gas, jarak tempuh hanya memakan waktu 20 menit. (Foto: Tagar/M Agam Khalilullah)

Banda Aceh - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh mencatat pada September 2019, jumlah penduduk miskin di Aceh mencapai 810 ribu orang atau 15,01 persen. Angka itu membuat Aceh menjadi provinsi termiskin di Pulau Sumatera.

Kepala BPS Aceh, Wahyudin menyebutkan, ada beberapa faktor yang diyakini menjadi penyebab kenapa Aceh menjadi provinsi termiskin di Pulau Sumatera, salah satunya yakni kucuran dana desa maupun otonomi khusus (otsus) untuk Tanah Rencong belum merata dan tepat sasaran.

Kemiskinan di Aceh, kata Wahyudin, juga berbanding terbalik dengan besarnya alokasi dana untuk Aceh. Pada tahun 2019, Provinsi Aceh mendapat kucuran dana desa sebesar Rp 4,95 triliun ditambah dana otsus sebesar Rp 8,35 triliun.

“Anggaran yang ada di kita cukup besar, kita punya dana otsus yang cukup tinggi, dana desa cukup tinggi, tetapi mungkin keterjangkauan belum merata, sasaran mungkin belum begitu tepat,” kata Wahyudin di Banda Aceh, Rabu, 15 Januari 2020.

Dia menjelaskan, berdasarkan realita di lapangan banyak dana desa dipergunakan untuk bantuan-bantuan seperti pembuatan saluran irigasi, jalan dan infrastruktur lainnya. Namun sayangnya, masih terdapat sejumlah desa mempekerjakan orang dari luar desa tersebut, bahkan ada dari luar Aceh.

“Banyak dana desa itu dipergunakan untuk bantuan-bantuan seperti pembuatan saluran, jalan dan sebagainya, tetapi yang mengerjakan itu bukan orang desa yang bersangkutan, itu yang kita pantau, tidak semua orang desa yang bersangkutan, ada yang dari luar, bahkan dari Medan,” katanya.

Anggaran yang ada di kita cukup besar, kita punya dana otsus yang cukup tinggi, dana desa cukup tinggi.

Karena itu, menurut Wahyudin, dana desa di Aceh tidak begitu efektif sehingga penekanan angka kemiskinan sedikit lamban. Ke depan, ia berharap dana desa dapat menekan angka kemiskinan di provinsi yang dijuluki Serambi Mekkah ini.

“Kita bisa mengarahkan ini harus orang desa yang bersangkutan yang mengerjakan, sehingga dapat menjadi penambahan pendapatan buat mereka,” ujar Wahyudin.

Menurut Wahyudin, saat ini ada tiga mata rantai yang harus jadi titik fokus untuk menekan angka kemiskinan, yaitu pendapatan, pendidikan dan kesehatan. Ketiga hal itu, katanya, sudah menjadi perhatian pemerintah Aceh saat ini.

“Kalau pendapatannya rendah, kita coba hapus dengan program-program peduli desa, sehingga bisa keluar dari kemiskinan, ada program kesehatan yang dicanangkan pemerintah Aceh seperti JKA, semua masyarakat kita di Aceh diasuransikan,” katanya. []

Baca juga: 

Berita terkait
Gara-gara BBM, Rumah Janda di Abdya Aceh Terbakar
Kebakaran terjadi di rumah milik Khairiah (43 tahun) warga Desa Tokoh, Kecamatan Manggeng, Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh.
Mesum di Toilet, Sepasang Kekasih di Aceh Ditangkap
Sepasang kekasih diduga melakukan mesum di Alun-alun Kompleks Perkantoran Suka Makmue kabupaten Nagan Raya, Aceh.
Siswa SMP Kedapatan Jadi Kurir Sabu di Aceh
Miris selain positif menghisap sabu, siswa SMP di Aceh juga menjadi kurir.