Jakarta - Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira menilai masih ada beberapa masalah di bidang ekonomi yang terjadi dalam kurun waktu satu tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin. Penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia menjadi salah satu yang memprihatinkan.
UU Cipta Kerja yang disahkan beberapa waktu lalu oleh DPR ini kontraproduktif terhadap pemulihan ekonomi.
"Penanganan pandemi bermasalah, dengan kasus harian masih berada di atas 4.000 sehingga total kasus terkonfirmasi mencapai 349.160 hingga 16 Oktober," kata Bhima dalam keterangan tertulis yang diterima Tagar, Selasa, 27 Oktober 2020.
Bahkan, Indonesia termasuk ke dalam 18 negara dengan kasus Covid-19 terbanyak dunia versi Wolrdometer. "Tingginya kasus positif Covid-19 membuat mobilitas masyarakat rendah," ucapnya.
Akibat terlambatnya penanganan pandemi Covid-19 yang dilakukan pemerintahan Jokowi, kata Bhima, pertumbuhan ekonomi pun turut mengalami penurunan. "Pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan hingga menyentuh level -5,32 persen pada kuartal II 2020," ujarnya.
Terlebih, kata dia, di tengah situasi pandemi Covid-19, Presiden Jokowi dan DPR justru mengeluarkan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja. Menurutnya, UU Cipta Kerja yang disahkan beberapa waktu lalu oleh DPR ini kontraproduktif terhadap pemulihan ekonomi.
"Dengan draft yang berubah-ubah paksa paripurna DPR serta implikasi dirilisnya 516 aturan pelaksana UU Cipta Kerja membuat ketidakpastian regulasi di Indonesia meningkat," tuturnya. []
- Baca Juga: PKS: Setahun Jokowi - Ma'ruf Kinerja Ekonomi Tak Memuaskan
- Setahun Jokowi - Ma'ruf, Fahri Hamzah: Hentikan Pejabat Sok