Pemprov NTB Dinilai Hanya Fokus Data Pasien Corona

Direktur Lembaga Sosial dan Politik M16 NTB menilai, penanganan Covid-19 di NTB hanya fokus pada sebaran pandemi. Tanpa langkah pencegahan.
Pemprov NTB saat rapat penanganan Corona di setiap wilayah NTB (Foto: Tagar/Dok Humas Setda NTB)

Mataram - Penanganan virus Corona atau Covid-19 di Provinsi NTB dinilai terlalu fokus dengan data sebaran pandemi. Masyarakat pun belum mengetahui langkah lain untuk penanganan Covid-19 tersebut.

"Setiap hari yang paling cepat muncul itu data siapa positif, dari mana, terkena siapa," kata Direktur Lembaga Sosial dan Politik M16, Bambang Mei Finarwanto yang akrab disapa Didu dalalam rilis yang diterima Tagar pada Senin, 13 April 2020 di Mataram.

Didu menjelaskan, dampak dari pandemi ini meruntuhkan segala aspek, baik sosial maupun ekonomi. Seharusnya pemprov juga menyajikan kepada publik langkah-langkah lain yang dilakukan. Misalnya, berapa data rumah tangga yang akan dibantu sembako.

Setiap hari yang paling cepat muncul itu data siapa positif, dari mana, terkena siapa.

Kemudian penyelamatan UMKM. Dan tentu pertolongan bagi mereka yang dirumahkan. Tak kalah penting data relawan dari ormas keagamaan hingga kepemudaan yang terlibat. "Semua bertarung melawan virus ini, tapi juga berikan space untuk publik mengetahui langkah lainnya apa," ucapnya.

Diungkapkannya, langkah produktif harus diambil, karena ada anggaran puluhan miliar yang akan turun untuk menangani Covid-19. Hal ini sekaligus cara membangun optimisme di masyarakat.

"Dari bangun tidur sampai tidur lagi yang dilihat data jumlah positif Covid-19. Itu data paling cepat dan paling ramai dibahas," urainya.

Peran dari dinas-dinas menghadapi Covid juga belum muncul. Seharusnya ada sedikit energi membahas hal lain. Karena dari Covid-19 ini begitu banyak pelajaran didapat. Utamanya pemanfaatan daring.

Sektor pendidikan, bisa tak lagi monoton. Guru berbicara muridnya mendengar. Para pendidik mulai menyiapkan platform kanal bidang yang diajar melalui daring. Pelayanan pemerintahan, tak harus lagi antre.

Kumpul-kumpul untuk mengurus surat menyurat dari urusan lahir sampai meninggal. Mulai memakai pelayanan via WhatsApp, yang lebih kreatif membuatkan pelayanan berbasis android. Pedagang tak harus tatap muka. Sudah bisa berjualan via medsos.

"Dinas-dinas itu harus mengajarkan, begini cara memanfaatkan teknologi. Jangan hanya bilang, diam di rumah saja tanpa ada solusi," urainya.

Dia juga menyinggung pada 11 April malam, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto resmi membuka pendaftaran Program Kartu Prakerja. Program ini membuka pendaftaran dengan kuota untuk 164 ribu orang per-minggunya. Berakhir 16 April untuk gelombang satu. Pola pendaftaran dilihatnya sedikit rumit bagi orang tua.

Seluruh Indonesia berebut, kalau tidak diajari jangan-jangan di NTB malah tak dapat apa-apa.

"Harus online. Ada tidak provinsi bentuk gugus khusus soal ini. Kemudian turun sampai ke daerah, berapa target kita bisa akses program ini," tegas Didu.

"Seluruh Indonesia berebut, kalau tidak diajari jangan-jangan di NTB malah tak dapat apa-apa," sambungnya.

Lebih jauh, penanganan Covid-19 memang sulit, bukan di Indonesia saja. Seluruh dunia merasakan hal yang sama. Oleh karena itu, energi yang besar dibutuhkan melawannya. Para kepala dinas perlu didorong membuat inovasi sesuai tupoksi dan bidangnya.

"Tapi jangan genit juga. Nanti antar sembako ke warga dipasang di medsos. Itu tugasnya, jadi tak perlu dilebihkan," tandasnya.

Didu berharap, di kabupaten/kota di NTB juga memikirkan hal yang sama. Memperhatikan secara luas dampak dari Covid-19. Membuka secara luas data penanganan baik pola sosial maupun ekonomi.

"Rangkul saja semua elemen. Relawan yang punya ide atau gerakan, dukung. Beri kepercayaan," ujarnya. []

Berita terkait
Pasien Positif Corona di NTB Bertambah Menjadi 37
Kasus pasien positif Covid-19 di Nusa Tenggara Barat (NTB) bertambah menjadi 37 orang.
Dua Warga Lombok Barat NTB Positif Virus Covid-19
Dua warga dari Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) dinyatakan positif mengidap Covid-19.
Cegah Corona, Ombudsman Minta Perketat Masuk NTB
Ombudsman perwakilan NTB meminta Pemprov NTT memperketat pemeriksaan di pintu masuk NTB serta perkuat social distancing dan physical distancing.