Jakarta - Pemerintah Nikaragua mengutuk aksi kudeta di Bolivia setelah presiden negara Amerika Selatan itu, Evo Morales mundur di tengah aksi protes sengketa pemilu, Minggu, (10/11/2019).
"Pemerintah Nikaragua menentang dan mengecam keras kudeta Bolivia," kata pemerintah Presiden Nikaragua Daniel Ortega, veteran sayap kiri, melalui pernyataan yang dikutip dari Antara, Senin 11 November 2019.
"Kami menyatakan penolakan dan menentang praktik fasis yang mengabaikan konstitusi, undang-undang yang mengatur kehidupan demokrasi negara," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Bolivia Evo Morales menyatakan mundur setelah militer memintanya menyerahkan jabatan.
Para sekutu Morales juga meninggalkannya di tengah gelombang protes soal sengketa pemilu, yang mengguncang negara Amerika Selatan itu, Minggu, (10/11/2019).
Morales yang berkuasa hampir 14 tahun menyatakan melalui siaran TV bahwa dia akan mengajukan surat pengunduran diri guna membantu memulihkan stabilitas, meski dia menyebut-nyebut kudeta sipil.
"Saya mundur, dengan mengajukan surat pengunduran diri saya kepada Majelis Legislatif," kata Morales, dikutip dari Antara, Senin, 11 November 2019. []