365.000 Pengungsi Pulang ke Suriah

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan 365.000 pengungsi Suriah telah kembali ke negaranya.
Keluarga-keluarga Suriah yang mengungsikan diri setelah Turki melancarkan serangan ke Suriah, berkumpul untuk mendapatkan pembagian makanan dari lembaga amal Barzani di sebuah kamp pengungsi di pinggiran Dohuk, Irak, 18/10/2019. (Foto: Antara/REUTERS/Ari Jalal/tm)

Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan 365.000 pengungsi Suriah telah kembali ke negaranya, Minggu, (10/11/2019).

"Para pengungsi Suriah tersebut sudah pulang ke wilayah yang telah diamankan Turki melalui operasi antiterornya," kata Erdogan. Demikian dikutip dari Antara, Senin, 11 November 2019.

Dia berbicara di Pusat Kebudayaan dan Kongres Nasional Betepe di Ibu Kota Turki, Ankara.

Erdogan menegaskan bahwa Turki akan berupaya agar lebih banyak pengungsi Suriah bisa pulang, baik dengan menyelenggarakan pertemuan donor internasional maupun melalui beberapa proyek percontohan.

Turki telah mengamankan satu daerah seluas lebih dari 8.100 kilometer persegi (3.130 mil persegi) di Suriah utara bagi kepulangan mereka.

Erdogan mengatakan pengamanan itu dicapai melalui operasi militer lintas-perbatasan yang dilakukan Turki di Suriah. Dia merujuk pada Operasi Perisai Eufrat, Cabang Zaitun dan Operasi Perdamaian Musim Semi.

Di dalam operasi itu, Turki melumpuhkan 3.500 anggota ISIS dan menangkap 5.500 lagi.

Pada 9 Oktober, Turki melancarkan Operasi Perdamaian Musim Semi untuk menumpas pelaku teror dari Suriah utara guna mengamankan perbatasan Turki, membantu kepulangan pengungsi Suriah secara aman, dan menjamin keutuhan wilayah Suriah. 

Ankara ingin membersihkan Suriah utara di sisi timur Sungai Eufrat dari anggota PKK dan cabangnya di Suriah, YPG.

Selama lebih dari 30 tahun aksi teror melawan Turki, PKK, yang dimasukkan ke dalam daftar organisasi teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa, telah menyebabkan 40.000 orang kehilangan nyawa, termasuk perempuan, anak-anak dan bayi. []

Berita terkait
Turki dan Rusia Bahas Suriah Via Telepon
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin membahas hubungan bilateral dan perkembangan regional melalui telepon.
Erdogan Akan Ungkap Pembunuh Jamal Khashoggi
Erdogan berjanji akan tetap mengungkap kebenaran di balik pembunuhan Khashoggi di Konsulat Arab Saudi di Istanbul tahun 2018.
Kemenangan Erdogan, Benarkah Dia Menjiplak Jokowi?
"Kemenangan Erdogan tidaklah hebat2 amat. 11 tahun jadi Perdana Menteri tambah 4 tahun jadi Presiden, dapatnya cuma 52.7% suara. Itupun sudah memerintah secara otoriter” tulis Rustam dalam akun Twitter-nya.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.