Gowa - Tak ada yang menyangka Ridhoyatul Khaer membunuh pacarnya sendiri, Asmaul Husna dengan cara keji. Dia dikenal sebagai pribadi yang baik dan punya kontrol diri yang kuat. Namun kesan itu sirnah seketika pasca Ridho sapaan Ridhoyatul Khaer ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan dan ditahan polisi.
Ridho memiliki sederet prestasi yang patut diacungi jempol. Dia pernah menjabat sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah di kampusnya, yaitu Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM). Dikenal sebagai lelaki yang cerdas dan baik hati.
Tak hanya itu, Ridho yang kesehariannya berperawakan humble ternyata banyak diidolakan mahasiswi salah satu kampus ternama di Makassar itu. Dia kerap kali diperbincangkan oleh wanita yang terpikat kepadanya.
Waktu dia masuk semester dua dan tiga, kami tunjuk sebagai ketua HMJ. Itu karena anaknya cukup bagus, baik dengan dosen, pimpinan.
"Saya sering dengar gosip. Sering ada yang bilang, katanya banyak mahasiswi yang suka ini pelaku. Tapi tidak termasuk saya yah," kata salah satu adik kelas Ridho yang meminta identitasnya dirahasiakan. Selasa, 17 Desember 2019.
Raut yang tampan, gaya yang humble dan jiwa leadership atau kepemimpinan yang dimiliki pelaku membuatnya digemari oleh teman sekampusnya. Kata dia, Ridho merupakan orang yang sangat familiar dan cukup dikenal di lingkup jurusan Perbankan Syariah.
Pribadi yang baik perihal Ridho ternyata tak hanya berkesan bagi sesamanya mahasiswa. Civitas akademik UINAM juga tak pernah menyangka Ridho melakukan pembunuhan secara keji. Di mata dosen, dia adalah orang baik dan cukup ramah. Atas alasan itu sehingga dia diaulat sebagai Ketua HMJ.
"Waktu dia masuk semester dua dan tiga, kami tunjuk sebagai ketua HMJ. Itu karena anaknya cukup bagus, baik dengan dosen, pimpinan," kata Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr Amiruddin.
Tapi kesan baik kepada Ridho sirnah sudah. Dia kini menjadi tahanan Mapolsek Manggala Kota Makassar, Sul-Sel. Atas perbuatannya dia dijerat melanggar pesal pembunuhan.
Ridho menghabisi nyawa kekasihnya sendiri dengan cara keji, pada bagian wajah ditutupi bantal hingga sulit bernafas, kemudian digorok menggunakan pisau dapur. Korban diduga mengandung janin umur empat bulan. []