Kudus - Pondok Pesantren Darul Ulum Ngembalrejo, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, melepas pulang ratusan santrinya, Senin pagi, 30 Maret 2020. Meski dihadiri banyak orang, kegiatan tersebut tetap mengedepankan upaya pencegahan penyebaran virus corona.
Acara pelepasan dilakukan di lapangan sepak bola PR Jambu Bol, Desa Ngembalrejo, Bae. Kegiatan mulai pukul 08.30 WIB dan prosesi inti berlangsung tak lama, sekitar 30 menit. Setidaknya ada 200 santri dan 250 santriwati yang dilepas dalam rangka libur corona. Hadir pula ratusan orang tua maupun wali santri yang datang untuk menjemput.
Kami pastikan pemulangan mereka sesuai protap yang ditetapkan pemerintah.
Pantauan Tagar di lapangan, sebelum dilepas ke orang tua dan wali santri, para santri terlebih dahulu diwajibkan cuci tangan menggunakan hand sanitaizer dan disemprot disinfektan.
"Kami pastikan pemulangan mereka sesuai protap yang ditetapkan pemerintah," ujar Kepala Dusun Kauman, Desa Ngembalrejo, Umar Khotob.
Para santri yang dipulangkan berasal dari berbagai daerah. Seperti Riau, Jambi, Palembang, Lampung, Cilacap, Tuban, Mojokerto, Bojonegoro, Brebes, Jepara, Demak dan Pati. "Kegiatan ini banyak dihadiri orang dari luar kota. Makanya, pemulangannya kami lakukan di Lapangan PR Jambu Bol," kata Umar.
Lokasi lapangan yang jauh dari kawasan perkampungan menjadi pilihan pengelola pondok. Selain itu, dengan lapangan terbuka, paparan sinar matahari pagi bisa mengenai seluruh warga yang hadir. Belum lagi upaya pencegahan lewat penyemprotan disinfektan dan hand sanitizer membuat Umar yakin prosesi pemulangan santri aman dari ancaman corona.
"Kami sudah cek kondisi kesehatan mereka juga. Hari ini semua santri pulang dalam kondisi sehat," tutur Umar.
Pengasuh pondok, Jono mengatakan peliburan aktivitas belajar mengajar di Pondok Pesantren Darul Ulum Ngembalrejo dilakukan hingga waktu yang belum bisa ditentukan. "Sampai kapannya kami belum tahu. Nanti lihat perkembangan dan imbauan dari pemerintah," kata dia.
Dalam kesempatan itu, tim medis Puskemas Bae ikut memberikan edukasi soal pentingnya isolasi diri dan social distancing kepada para santri. Para santri diminta untuk tidak liburan tapi lebih banyak beraktivitas di rumah demi mencegah penularan Covid-19.
"Setelah sampai di kampung halaman mereka harus mengisolasi diri di rumah selama 14 hari," kata petugas medis Sugeng Riyadi.
Selama isolasi diri, mereka harus tidur di tempat terpisah dan menggunakan peralatan rumah yang beda dengan anggota keluarga lain. Jika merasakan gejala mirip Covid-19, seperti batuk, nyeri pada tenggorok, sesak napas dan demam, segera periksakan diri ke pelayanan kesehatan terdekat. []
Baca juga:
- Pasien Jateng Sembuh Corona: Tuhan Masih Sayang Saya
- Semarang Gelar Sidang Pidana Online Cegah Corona
- Cegah Corona, Ribuan TPQ di Semarang Ikut Diliburkan