Pelajar Terlibat Prostitusi Online di Makassar

Polisi membongkar sindikat prostitusi online di Makassar. Satu mucikari dan dua perempuan pekerja seks diamankan, satu di antaranya masih pelajar.
Kapolsek Ujungpandang, Komisaris Polisi Wahyu Basuki saat diwawancarai di Mapolsek Ujungpandang (FOTO:Tagar/Lodi Aprianto)

Makassar - Tim Khusus Polsek Ujungpandang berhasil membongkar sindikat prostitusi online di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Polisi mengamankan seorang pria dan dua pekerja seks online. Dua perempuan ini berprofesi sebagai sales promotion girl (SPG) dan satunya masih berstatus sebagai pelajar.

Ketiga sindikat prostitusi online yang ditangkap masing-masing inisial MAR, 19 tahun, selaku mucikari atau germo dan dua perempuan yang berperan sebagai pekerja seks. Dua perempuan ini berinisial FA 16 tahun dan MN, 19 tahun. Mereka ini diamankan di Hotel Golden Tulip, Jalan Sultan Hasanuddin, Kecamatan Ujungpandang, Kota Makassar, Sulsel, Sabtu, 24 November 2019.

Kapolsek Ujungpandang, Komisaris Polisi Wahyu Basuki mengatakan pengungkapan sindikat prostitusi online dengan melibatkan pelajar ini, bermula dari laporan polisi terkait kasus penganiayaan di Hotel Golden Tulip. Timsus Polsek Ujungpandang langsung menuju ke lokasi kejadian dan mengamankan seluruh rekan dari pelaku maupun korban.

"Kita periksa semua handphone-nya. Lalu kita dapat adanya percakapan di sosial media MiChat dan WhatsApp antara MAR dan FA yang mengarah ke transaksi prostitusi online," kata Wahyu kepada Tagar, Minggu, 24 November 2019.

Di depan petugas, MAR mengaku terlibat dalam sindikat prostitusi online ini. MAR juga mengaku berperan sebagai mucikari atau germo yang mencarikan pelanggan para hidung belang yang ingin memakai jasa kedua wanita tersebut. MAR akan mendapatkan imbalan uang jika berhasil mendapatkan pelanggan sekali kencang.

"MAR menerangkan bahwa benar dirinya selalu memasarkan kedua perempuan tersebut dan selalu menerima upah dari hasil memasarkan kedua wanita tersebut," kata Wahyu.

Prostitusi online ini menggunakan aplikasi MiChat dan WhatsApp.

Dua perempuan pekerja seks tersebut juga mengakui kerap menerima tamu atau pria hidung belang yang memakai jasanya untuk memuaskan nafsu dari MAR. Setiap kali kencang dan mendapatkan upah, keduanya langsung membagikan sebagian upah tersebut kepada MAR karena memasarkan dirinya.

Terpisah Kanit Reskrim Polsek Ujungpandang, Inspektur Satu Polisi Edy Gunawan mengatakan sindikat prostitusi online ini menerapkan tarif bervariasi yakni mulai dari Rp 500 ribu - Rp 1 juta sekali kencang dengan pria hidung belang di Kota Makassar.

"Tarifnya bervariasi sekali kencang, mulai dari Rp500 Ribu hingga sejuta. Prostitusi online ini menggunakan aplikasi MiChat dan WhatsApp. Parahnya lagi, dari salah satu pelaku masih berstatus pelajar dan pelaku lain bekerja sebagai SPG," bebernya.

Sampai saat ini, para pelaku prostitusi online masih diamankan di Mapolsek Ujungpandang untuk dilakukan pemeriksaan dan proses hukum lebih lanjut. []

Baca Juga:

Berita terkait
Putri Amelia dan 6 Artis Terjerat Prostitusi Online
Kasus prostitusi online kembali mencuat dengan bintang utama Putri Amelia. Ia bukan yang pertama. Sederet artis pernah terjerat kasus serupa.
Polda Jateng Bongkar Prostitusi Terselubung Semarang
Dua tempat hiburan di Semarang, Jawa Tengah menyediakan jasa pelayanan prostitusi berkedok karaoke dan pijat. Dua muncikari ditangkap polisi.
Mensos Juliari Rehabilitasi Cewek Prostitusi Online
Tempat pelacuran ditutup, belakangan muncul prostitusi online yang justru tidak bisa diintervensi sehingga penyebaran penyakit tak terbendung
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi