Satu PDP di Sorong Papua Barat Meninggal Dunia

PDP yang menjalani perawatan RSUD Sele Be Solu Kota Sorong meninggal dunia, Sabtu 25 April 2020.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Sorong, Ruddy Rudolf Laku saat jumpa pers terkait perkembangan penyebaran virus Covid-19 di Kantor Wali Kota Sorong, Papua Barat, Sabtu 25 April 2020. (Foto: Tagar/Dzul Ahmad)

Sorong - Satu Pasien Dalam Pemantaun (PDP) yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sele Be Solu Kota Sorong meninggal dunia, Sabtu 25 April 2020 pukul 16.00 WIT, dan telah di makamkan sekitar pukul 20.00 WIT di pekuburan Covid-19 jalan suteja Kelurahan Malasilen, Distrik Sorong Timur, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat.

Tim Satuan Tugas Penanggulangan Covid-19 Kota Sorong melalui Juru Bicaranya, Ruddy Rudolf Laku mengatakan pasien dalam pemantau yang telah menjalani perawat selama empat hari di RSUD Sele Be Solu tersebut  merupakan seorang pria dengan inisial S, 80 tahun beralamat di Kelurahan Klasaman, Distrik Sorong Timur.

Satu pasien dalam pengawasan telah meninggal dunia, sudah dilakukan pemeriksaan dengan rapid test.

Berdasarkan informasi dari tim dokter RSUD Sele Be Solu, kata Ruddy pasien ini sudah di lakukan pemeriksaan dengan menggunakan rapid test dan hasilnya negatif.

“Satu pasien dalam pengawasan telah meninggal dunia, sudah dilakukan pemeriksaan dengan rapid test. Tapi sekali lagi saya ingatkan bahwa rapid test ini bukan diagnosis kita tetap menunggu pemeriksaan laboratorium,” ujar Ruddy Rudolf Laku saat menyampaikan rilisnya di kantor Wali Kota Sorong, Sabtu 25 April 2020 malam.

Pasien dalam pengawasan ini tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar Kota Sorong sehingga dapat simpulkan bahwa transmisi lokal telah terjadi di Kota Sorong sehingga masyarakat diharapkan waspada.

Secara keseluruhan perkembangan Covid-19 di Kota Sorong, Kata mantan Kadis Perikanan tersebut, Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 48 orang, Orang Dalam Pengawansan (OPD) 141 orang dan yang sudah selesai pemantauan 96 orang dan yang sedang dalam pemantauan 45 orang.

“Yang pertama OTG itu bertambah menjadi 48 orang dari sebelumnya 47 orang  kemudian ODP tetap tidak ada penambahan 141 orang yang sudah selesai pemantauan 96 orang dan yang sedang dalam pemantauan 45 orang, ini masih tetap dalam regis kita tanggal 24 April kemarin,” kata Ruddy.

Kemudian PDP sebanyak 28 orang selesai pematauan 20 orang dan sekarang dalam proses pemantauan delapan orang dan terjadi penurunan hari ini di bandingkan pada 24 April kemarin yaitu 12 orang yang sedang proses sekarang tinggal delapan orang.

Sedangkan yang meninggal dunia, Kata Ruddy tetap empat orang, tiga PDP dan yang satunya positif terjangkit virus asal Wuhan tersebut.

“Jadi total negatif dalam pemeriksaan 35 sampel yang sudah keluar, 30 orang itu hasilnya negatif dan yang positif masih tetap lima orang,” ujarnya.

Saat ini Satgas Covid-19 Kota Sorong, menurut Ruddy sebanyak tujuh orang tengah menjalani proses karantina di Diklat  Kampung Salak, Kelurahan Maladu mes, Distrik Sorong Barat.

“Satgas Covid-19 Kota Sorong telah melakukan karantina terhadap tujuh orang di Diklat Kampung Salak dari tujuh orang ini satu positif dan yang enam masih dalam proses pemeriksaan laboratorium,” ujarnya.

Untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona ini, Ruddy katakan Pemerintah Kota Sorong melalui Satpol PP akan terus mengimbau dan memberikan pemahaman agar bersama-sama mencegah penyebaran virus ini agar tidak meluas. Dia juga tegaskan agar masyarakat  tidak berkumpul, dan tetap social distancing (jaga jarak).

“Ini sudah jalan dengan Satpol PP dalam waktu dekat akan di backup oleh TNI/Polri untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak berkumpul lagi di lingkungan pemerintah kota sehingga kita sama-sama mencegah penyebaran virus ini lebih luas lagi di kota Sorong,” ujar Ruddy.

Berita terkait
60 Napi Lapas Sorong Negatif Virus Corona
Sebanyak 60 warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas 2B Sorong dinyatakan negatif virus Covid-19 usai jalani pemeriksaan rapid test.
Pasca Rusuh Sorong, Delapan Napi Melarikan Diri
Delapan warga binaan Lapas Klas 2B Sorong, melarikan diri saat terjadi rusuh di Lapas, Rabu 22 April 2020.
335 Napi Lapas Sorong Rusuh Tuntut Dibebaskan
Sebanyak 335 warga binaan Lembaga Permasyarakatan Klas 3B Sorong rusuh, mereka menuntut dibebaskan seperti 80 tahanan yang dibebaskan.
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.