Sorong - Sebanyak 335 warga binaan Lembaga Permasyarakatan Klas 3B Sorong rusuh menuntut dibebaskan pasca di terapkannya pembebasan program asimilasi atau pembebasan bersyarat dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Republik Indonesia.
Menurut Kepala Kepolisian Resot Sorong Kota, AKBP Ary Nyoto Setyawan, untuk mengamankan Lapas pihak keamanan menurunkan 300 personil gabungan Polri, Kodim 1802 dan Batalion RK 762 Vira Yudha Sakti.
“Kami tetap akan akomodir dan melaporkannya ke atas secara berjenjang. Yang terpenting, kami berkoordinasi dengan pihak Lapas Sorong guna mengamankan situasi, dan keamanan tetapi kami jamin,” kata Kapolres di halaman Lembaga Permasyarakatan Klas 2B Sorong, Rabu 22 April 2020 Malam.
Tahanan yang ada saat ini minta dibebaskan, seperti 80 tahanan lainnya yang mendapat program asimilasi.
Berdasarkan informasi dari Kalapas Sorong, Kata Kapolres, warga binaan minta turut dibebaskan seperti 80 rekannya yang mendapatkan program asimilasi wabah pandemi Covid-19.
“Tahanan yang ada saat ini minta dibebaskan, seperti 80 tahanan lainnya yang mendapat program asimilasi,” ujar Kapolres
Kondisi Lapas saat ini menurut Kapolres sudah mulai kondusif dan relatif aman. Meski demikian, pihak keamanan tetap melakukan pengamanan, menjaga bilamana terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Sementara itu Kepala Lembaga Permasyarakatan Klas 2B Sorong, Nunus Ananta mengatakan warga binaan meminta agar dibebaskan dengan alasan kemanusiaan ditengah mewabahnya virus Covid-19. Kalapas menambahkan saat ini pihaknya berusaha menangkan para penghuni Lapas agar kerusuhan meredah.
“Yang jelas kami lagi mengantisipasi karenan tuntutan mereka ingin dibebaskan semuanya, karena mereka berhak hidup katanya. Semenatara kita memperhatikan itu semua. Sementara saat ini sudah meredah, sudah tidak ada anarkis lagi. Kami masih berusaha lebih persuasif untuk memasukan mereka ke kamar,” ujar Kalapas
Berdasarkan informasi di lapangan, warga binaan dalam aksi protesnya sejak sore hari membakar sejumlah kasur dari bilik sel dan menduduki lapangan di dalam Lapas. Sementara aparat gabungan tampak siaga di lokasi kejadian dengan mobil pemadam kebakaran dan mobil water canon. []