PDIP Sembunyikan Harun Masiku

PDI Perjuangan (PDIP) disebut-sebut menyebunyikan Harun Masiku untuk menghalangi tindakan penyidikan terhadap kadernya.
Rumah Hilda, istri tersangka kasus suap komisioner KPU Wahyu Setiawan, Harun Masiku. Rumah dengan pagar bercat warna merah di Perumahan Bajeng Permai, Kabupaten Gowa. (Foto:Tagar/Lodi Aprianto)

Jakarta - PDI Perjuangan (PDIP) disebut-sebut menyembunyikan Harun Masiku, tersangka dugaan suap terhadap Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan.

Hal itu disampaikan oleh Research Manager Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Seknas Fitra) Ba'diul Hadi dalam diskusi yang diadakan Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) di Matraman, Jakarta.

Baca juga: FPI-PA 212-GNPF Ulama: KPK di Bawah Ketiak Penguasa

Kita bisa melihat bahwa PDIP sebagai partai yang kadernya tersangkut kasus korupsi, terlihat mencoba menghalang-halangi tindakan penyidikan dengan menyembunyikan kadernya (Harun Masiku).

"PDIP sebagai pemilik kader yang bernama Harun Masiku ini terlihat secara nyata mencoba menyembunyikan kadernya dengan mengaburkan informasi keberadaan HM sendiri," ujar Hadi, Jumat, 24 Januari 2020.

Hadi menilai elite-elite partai moncong banteng putih itu telah sengaja mengaburkan informasi mengenai keberadaan Harun, yang hingga kini masih buron. 

Baca juga: Hasto Kristiyanto Anggap Harun Masiku Hanya Korban

FormappiDialog Publik di Formappi, Jakarta, terkait kasus PDIP dan Harun Masiku pada Jumat, 24 Januari 2020. (foto: Tagar/R. Fathan).

Padahal, kata dia, Direktorat Jenderal Imigrasi secara tegas menyatakan Harun Masiku telah berada di Indonesia sejak 7 Januari 2020 atau sehari sebelum dilakukan operasi tangkap tangan yang mencokok Wahyu Setiawan dan Agustiani Tio Fridelina yang diduga sebagai penerima suap dan Saeful Bahri pihak pemberi suap. 

"Ini masalah yang serius. Kita bisa melihat bahwa PDIP sebagai partai yang kadernya tersangkut kasus korupsi, terlihat mencoba menghalang-halangi tindakan penyidikan dengan menyembunyikan kadernya," ucap dia.

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM mengoreksi soal kepulangan Harun ke Indonesia. Padahal sebelumnya, pihak Imigrasi menyebut Harun berada di luar negeri sejak 6 Januari 2020.

“Berdasarkan pendalaman di sistem, termasuk data melalui IT yang dimiliki stakeholder terkait di Bandara Soekarno-Hatta, bahwa Harun Masiku telah melintas masuk kembali ke Jakarta dengan menggunakan pesawat Batik Air pada tanggal 7 Januari 2020," tutur Dirjen Imigrasi Ronny Sompie, Rabu 22 Januari 2020.

Baca juga: FPI, PA 212 dan GNPF Ulama Semprot Yasonna-Dewas KPK

Sementara itu, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengaku kader partainya tak mengetahui lokasi keberadaan Harun Masiku yang telah kembali dari Singapura pada 7 Januari lalu.

"Sama sekali kami tidak ada kontak dengan yang bersangkutan (Harun Masiku), jadi enggak tahu. Tahunya dari berita," kata Djarot Saiful Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 22 Januari 2020. []

Berita terkait
Hasto Sebut Harun Masiku Kader Terbaik PDIP
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai tersangka kasus dugaan suap perebutan kursi anggota DPR, Harun Masiku kader terbaik PDIP.
Anomali dan Aroma Konspirasi Kasus Harun Masiku
Direktur Eksekutif Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Yusfitriadi menilai kasus dugaan suap yang dilakukan Harun Masiku anomali
6 Jam KPK Cecar Hasto Kristiyanto 24 Pertanyaan
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencecar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dengan 24 pertanyaan soal suap PAW yang melibatkan Harun Masiku dan KPU.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.