Patriark Kirill Dukung Invasi Rusia ke Ukraina

Pernyataan Patriark Kirill menjadi sebuah kontroversi besar, mengingat Ukraina adalah rumah bagi tiga Gereja Kristen Besar.
Patriark Kirill dukung invasi Rusia ke Ukraina. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Paus Fransiskus menilai penyerangan Rusia ke Ukraina adalah hal yang salah. Karena itulah, ia mengajak seluruh umat Katolik di dunia, untuk merayakan Rabu Abu dengan mendoakan perdamaian di Ukraina.

Namun, Pemimpin Gereja Kristen Ortodoks Rusia, Patriark Kirill, justru memiliki pandangan yang berbeda, ia justru setuju terhadap keputusan invasi oleh Rusia, meskipun hal ini disampaikan secara tersirat dalam pidatonya.

"Kita tidak boleh membiarkan kekuatan eksternal yang gelap dan bermusuhan menertawakan kita, kita harus melakukan segalanya untuk menjaga perdamaian di antara rakyat kita dan pada saat yang sama melindungi Tanah Air kita yang bersejarah dari semua tindakan luar yang dapat menghancurkan persatuan ini," kata Patriark Kirill dalam sebuah pernyataan pidatonya, setelah Liturgi Ilahi 27 Februari di Katedral Ortodoks Kristus Juru Selamat di Moskow, dikutip dari pillarcatholic.

Dalam pernyataan tersebut, mungkin Patriark Kirill tidak begitu memperhitungkan Gereja Katolik Ukraina, tetapi di negara tersebut masih ada dua Gereja Kristen Ortodoks yang besar yaitu Gereja Ortodoks Ukraina yang memiliki pemerintahan sendiri, yang diakui oleh Patriark Konstantinopel pada tahun 2018 dan Gereja Ortodoks Ukraina dari Patriarkat Moskow, yang berada di bawah otoritas Patriark Kirill.

Banyak kalangan yang menganggap bahwa pengakuan independent atas Gereja Ortodoks Ukraina oleh Patriark Konstantinopel, merupakan sumber perpecahan persekutuan Gereja Ortodoks sedunia.

Patriark Moskow menganggap bahwa Ukraina merupakan bagian tak terpisahkan dari wilayahnya, dan sebagai provinsi gerejawi yang bergantung pada Gereja Rusia.

Pengakuan ini yang kemudian menyebabkan “putus hubungan” antara Gereja Ortodoks Konstantinopel, dan Gereja Ortodoks Rusia.

Menurut Patriark Kirill, invasi Rusia ke Ukraina merupakan peristiwa penting untuk persatuan Gereja Ortodoks Rusia dan Ukraina, untuk ada di bawah otoritas yang sama.

“Tuhan melarang bahwa situasi politik saat ini dalam persaudaraan Ukraina, yang dekat dengan kita, harus ditujukan untuk memastikan bahwa kekuatan jahat selalu berperang melawan persatuan Rusia dan Gereja Rusia selalu menang,” kata Patriark Kirill.

“Tuhan melarang bahwa antara Rusia dan Ukraina terletak garis yang mengerikan, berlumuran darah saudara-saudara kita. Kita harus berdoa untuk pemulihan perdamaian, untuk pemulihan hubungan persaudaraan yang baik antara masyarakat kita,” lanjutnya.

Sebelumnya, politik Ukraina telah mengalami ketegangan bersama Rusia, sejak pertengahan  tahun 2021.

Ketegangan kemudian mencapai puncaknya pada 24 Februari 2022, dimana Vladimir Putin, Presiden Federasi Rusia, memutuskan untuk melakukan invasi ke Ukraina, yang disebut sebagai operasi militer khusus. []


Baca Juga


Berita terkait
Umat Katolik Memperingati Rabu Abu 2022, Ini Amalan yang Dianjurkan
Rabu Abu diperingati sebagai tanda pertobatan menuju kemenangan dan kebangkitan Kristus.
11 Pilihan Twibbon Rabu Abu 2022, Cocok untuk Dipasang dan Bagikan di Media Sosial
Kita bisa menggunakan berbagai cara untuk merayakan dan menghormati Rabu Abu 2022 ini, salah satunya Twibbon.
Paus Fransiskus Ajak Umat Katolik Sedunia Berdoa untuk Ukraina
Paus Fransiskus juga tidak lupa dengan negara lainnya yang tengah terlanda konflik serupa, seperti di Yaman, Suriah, Etiopia, dan sebagainya.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.