Pedofil di Gereja Katolik Prancis Diperkirakan 3000 Orang

Skandal ini sering melibatkan pelecehan terhadap anak-anak, selama 20 tahun terakhir.
Ilustrasi pedofilia. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Kepala komisi independen Jean-Marc Sauve Gereja Katolik Prancis diperkirakan memiliki 3.000 pedofil dalam jajarannya selama 70 tahun terakhir. Laporan itu diungkap oleh Komisi Perancis yang menyelidiki skandal pelecehan seks itu.

"Kami memperkirakan jumlah (pedofil) mencapai 3.000, dari 115.000 pastor dan pejabat agama, kembali ke tahun 1950-an," katanya kepada surat kabar Journal du Dimanche pada Minggu, 3 Februari 2021.

Komisi Perancis akan mempublikasikan temuan ini pada Selasa, 5 Oktober 2021 ini. Laporan yang diterbitkan itu akan menandai puncak dari kerja dua setengah tahun, menyelidiki tuduhan pelecehan yang menarik kembali ke 1950-an. Skandal ini sering melibatkan pelecehan terhadap anak-anak, selama 20 tahun terakhir.

Pada Minggu, 3 Oktober 2021, Gereja Katolik Prancis mengunggah doa di akun Twitter resminya atas nama para korban. Mereka juga akan mengadakan doa pada 5 Oktober yang bertepatan dengan dari penerbitan laporan.

"Ya Tuhan, kami mempercayakan kepada Anda semua yang telah menjadi korban kekerasan dan serangan seksual di Gereja. Kami berdoa agar kami selalu dapat mengandalkan dukungan dan bantuan Anda selama cobaan ini," tulis akunTwitter Gereja Katolik Prancis.

Dalam beberapa tahun terakhir ini, Gereja Prancis telah mengalami penurunan jumlah umat dalam beberapa tahun terakhir. Sebelumnya, Gereja Prancis akan mengajukan kompensasi finansial kepada mereka yang menjadi korban pelecehan. 



Kami memperkirakan jumlah (pedofil) mencapai 3.000, dari 115.000 pastor dan pejabat agama, kembali ke tahun 1950-an.



Seorang juru bicara yang mewakili gereja Katolik Prancis menolak mengomentari pernyataan Sauve. Sementara juru bicara Vatikan mengatakan akan menunggu laporan lengkap diterbitkan sebelum memutuskan apakah akan berkomentar.

Paus Fransiskus mengatakan krisis pelecehan seksual Gereja Katolik adalah malapetaka di seluruh dunia.
Sejak pemilihan pada 2013, Paus Fransiskus telah mengambil serangkaian langkah yang bertujuan untuk menghapus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur oleh para pastor. Kemudian ada 2019, Paus mengeluarkan dekrit penting yang membuat para uskup bertanggung jawab langsung atas pelecehan seksual atau menutupinya. Dalam dekrit tersebut, Paus mengharuskan para ulama untuk melaporkan kasus apa pun kepada atasan Gereja. 

Tahun ini, Paus mengeluarkan revisi paling ekstensif terhadap undang-undang Gereja Katolik dalam empat dekade. Paus merintahkan para uskup mengambil tindakan terhadap pastor yang melecehkan anak di bawah umur dan orang dewasa yang rentan. []

Berita terkait
Jumlah Kasus Covid-19 di Prancis Tembus Angka 7 Juta
Sampai tanggal 29 September 2021 jumlah kasus Covid-19 di Prancis mencapai 7.008.228 dengan 116.657 kematian
Presiden Prancis Emmanuel Macron Dilempar dengan Telur
Seorang pemuda melemparkan telur ke bahu Presiden Prancis, Emmanuel Macron, di pameran perdagangan makanan internasional di Lyon, Prancis
Prancis Sumbang Vaksin Covid-19 ke Negara-negara Miskin
Prancis berencana menggandakan jumlah dosis vaksin Covid-19 yang akan disumbangkan ke negara-negara miskin menjadi 120 juta dosis
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.