Untuk Indonesia

Paus Fransiskus Ajak Umat Katolik Sedunia Berdoa untuk Ukraina

Paus Fransiskus juga tidak lupa dengan negara lainnya yang tengah terlanda konflik serupa, seperti di Yaman, Suriah, Etiopia, dan sebagainya.

Dalam siaran televisi, Paus Fransiskus membahas soal pelestarian lingkungan, seruan berhenti membeli senjata, hingga masalah migran di Uni Eropa (Foto: dw.com/id)

Jakarta - Umat Katolik di seluruh dunia kembali memperingati Rabu Abu pada hari ini, Rabu, 2 Maret 2022.

Rabu Abu merupakan hari suci umat Katolik, yang mana merupakan hari peringatan pertobatan dan pengingat asal-usul manusia yang berasal dari debu.

Rabu adalah rangkaian ibadah umat Katolik yang dirayakan 40 hari sebelum Hari Raya Paskah. Bagi umat Katolik, Rabu Abu adalah hari pertobatan atau pengakuan dosa-dosa yang telah dilakukan.

Sebagi hari pertobatan, Paus Fransiskus sebagai pemimpin umat Katolik sedunia melihat, bahwa Rabu Abu adalah hari yang tepat untuk mendoakan perdamaian di Ukraina.

Dalam postingan akun resmi Paus Fransiskus di Twitter, pemimpin umat Katolik ini mengajak kepada seluruh umat di berbagai belahan dunia untuk sama-sama mendoakan kondisi di Ukraina.

“Saya memperbarui undangan saya untuk semua orang, untuk mengambil bagian pada 2 Maret, Rabu Abu, dalam Hari Doa dan Puasa demi Perdamaian di #Ukraina, agar bisa dekat dengan orang-orang Ukraina yang menderita, untuk menyadari bahwa kita semua adalah saudara dan saudari, dan memohon kepada Tuhan untuk mengakhiri perang,” kata Paus Fransiskus dalam akun resmi Twitter @Pontifex.

Selain mendoakan untuk perdamaian Ukraina, Paus Fransiskus juga tidak lupa dengan negara lainnya yang tengah terlanda konflik serupa, seperti di Yaman, Suriah, Etiopia, dan sebagainya.

“Dengan hati kita yang sakit karena melihat yang terjadi di Ukraina, mari kita jangan melupakan peperangan yang terjadi di bagian dunia lainnya seperti di Yaman, Suriah, Etiopia... Saya ulangi: Semoga sejata dibungkam! Tuhan bersama pencipta kedamaian, bukan bersama mereka yang menggunakan kekerasan,” kata Paus Fransiskus.

Sebelumnya Ukraina tengah menghadapi ketegangan politik bersama Rusia, sejak pertengahan tahun 2021.

Ketegangan kemudian mencapai puncaknya pada 24 Februari 2022, dimana Vladimir Putin, Presiden Federasi Rusia, memutuskan untuk melakukan invasi ke Ukraina, yang disebut sebagai operasi militer khusus. []