Pasien Covid-19 di Aceh Tembus 537 Kasus

Kasus Covid-19 di Aceh menjadi 537 orang, setelah adanya penambahan 54 orang pada Kamis, 6 Agustus 2020.
Ilustrasi Covid-19. (Foto: pixabay)

Banda Aceh - Pasien virus corona atau Covid-19 di Aceh melonjak tinggi pada Kamis, 6 Agustus 2020, yakni 54 orang. Sehingga, kasus Covid-19 di Tanah Rencong menembus angka 537 orang.

Hal tersebut berdasarkan data yang diupdate di website Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, Kamis, 6 Agustus 2020 pukul 16.00 WIB.

Data tersebut juga menyebutkan, 54 pasien tambahan itu tersebar di sejumlah kabupaten/kota di Aceh. Kabupaten Aceh Besar menjadi daerah penyumbang terbanyak, yakni 29 kasus, disusul Kota Banda Aceh 15 kasus.

Dan sebagian pasien infeksi virus corona terpaksa dialihkan perawatannya di Asrama Haji, Banda Aceh.

Kemudian, luar daerah bertambah 7 kasus, Aceh Tamiang bertambah 2 kasus dan Aceh Selatan bertambah 1 kasus. Dari total 537 pasien, sebanyak 377 orang masih dirawat atau isolasi mandiri, 141 orang sudah sembuh dan 19 orang meninggal dunia.

Sedangkan PDP sebanyak 146 orang, rinciannya 7 orang masih dirawat, 135 orang sudah sembuh dan dibolehkan pulang serta 4 orang meninggal dunia. Sementara ODP sebanyak 2360 orang. Dari jumlah ini, 2330 sudah siap menjalani proses pemantauan dan 30 orang dalam proses pemantauan.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani hingga Kamis, 6 Agustus 2020 pukul 16.30 WIB, belum merilis secara resmi pasien Covid-19 per hari ini.

Sebelumnya, Saifullah menuturkan, virus corona nyata dan korbannya sudah di depan mata, baik yang sembuh, sedang dirawat, maupun meninggal dunia. Covid-19 bukan hoaks dan korbannya dari semua umur dan unsur.

Bahkan, kata Saifullah, ada puskesmas dan rumah sakit yang terpaksa tutup sementara karena petugasnya terinfeksi virus corona. Ruang perawatan pasien Covid-19 di Respiratory Intensive Care Unit (RICU) dan Poli klinik Penyakit Infeksi New Emergeng and Reemerging (Pinere) RSUZA Banda Aceh, dilaporkan juga sudah penuh.

"Dan sebagian pasien infeksi virus corona terpaksa dialihkan perawatannya di Asrama Haji, Banda Aceh," ucap Saifullah.

Dia juga berharap bupati/wali kota dapat mempersiapkan rumah sakit umum daerah sebagai tempat perawatan maupun isolasi OTG positif Covid-19, namun tidak perlu dirawat. Seperti yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen dan Gayo Lues.

Disebutkan Saifullah, Pemkab Bireuen memiliki tempat isolasi khusus tersebut di Cot Batee Gelungku. Begitu juga Pemkab Gayo Lues yang memanfaatkan Balai Latihan Kerja (BTK).

“Apabila semua OTG Covid-19 dirujuk untuk isolasi di Banda Aceh tidak akan cukup tempat, dan sangat tidak efisien,” kata Saifullah. []

Baca juga:

Berita terkait
Larangan Berkunjung di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh
Pihak RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, Aceh Barat melarang berkunjung bagi seluruh pasien rawat inap sebagai bentuk pencegahan penyebaran Covid-19.
Meresahkan, MPU Banda Aceh Kaji Game Domino
Secara hukum Islam segala sesuatu perbuatan walaupun perbuatan itu halal namun menjurus kepada perbuatan yang diharamkan maka hukumnya adalah haram
Rajah Seumapa, Mantra Pengobatan Anak di Aceh
Warga Aceh Barat Daya memiliki mantra pengobatan yang disebut rajah seumapa. Rajah ini biasanya digunakan untuk mengobati anak kecil
0
Vonis Bebas WN Malaysia Majikan Adelina Lisao Lukai Keadilan
Kemenlu katakan putusan Mahkamah Persekutuan Malaysia bebaskan terdakwa Ambika, majikan Adelina Lisao, mengecewakan dan lukai rasa keadilan