Parepare - Sejumlah siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 (Smansa) Parepare yang melakukan demonstrasi pada Senin dan Selasa (19 - 20) Agustus lalu mendapat intimidasi.
"Ada intimidasi," kata Salah satu siswa yang ditemui Tagar, Senin 26 Agustus 2019.
Kata dia, intimidasi tersebut ia terima melalui pesan WhatsApp, dari oknum sekolah Smansa Parepare berupa ancaman tidak akan diluluskan.
"Kami diancam, begini isi chatnya kak. "Awas hati- hati kalau laporanmu tidak benar, sekolah bisa blacklist kamu sehingga tidak bisa lanjut keperguruan tinggi," sebutnya, saat dia membacakan isi chat yang diterima.
Bukan hanya intimidasi melalui chating, tapi juga, dia mengaku juga pernah diteror secara langsung.
"Teror ada, secara langsung juga ada, pokoknya lengkap," sebutnya.
Terkait hal itu, Wali Kota Parepare, HM Taufan Pawe mengatakan salah satu hak anak yaitu mendapat perlindungan, jika anak tersebut dalam kondisi tertekan atau terintimidasi maka pemerintah kota Parepare akan memberikan perlindungan
"kita akan berikan perlindungan, kami juga berencana kaan ke Smansa untuk memastikan hal itu" kata Taufan.
Kalau memang terjadi intimidasi terhadap siswa maka pemerintah kota Parepare akan mengintervensi sekolah tersebut.
"kalaupun ada intimidasi itu, walaupun bukan domain saya, maka saya akan menghadap ke Gubernur untuk memberikan sanksi kepada sekolah atau siapapun yang terlibat di sekolah tersebut," jelasnya.
Namun kata dia, terkait isu penyalahgunaan dana Bos pada lingkup Smansa Parepare memang sebaiknya aparat hukum secepatnya ambil tindakan. []
Baca juga:
- Remisi Kemerdekaan, Lima Warga Binaan Parepare Bebas
- Kota Layak Anak dan Penderita Polio di Kota Parepare
- Polisi Tetapkan Dua Tersangka Kasus Dinkes Parepare