Dana BOS SMAN 1 Parepare Diduga Salah Peruntukan

Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk SMAN 1 Parepare diduga salah peruntukannya.
Suasana SMA Negeri 1 Parepare. (Foto: Tagar/Irsal Marsudi)

Parepare - Dewan Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan angkat bicara terkait dugaan penyalahgunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (Bos) pada lingkup Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Parepare.

Ketua Dewan Pendidikan Sulawesi Selatan (Sulsel), Adi Suryadi, mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan laporan atas hal tersebut, sehigga pihaknya sudah melakukan pengawasan dan menyoroti SMAN 1 Parepare.

"Kami sudah mendapatkan laporan menganai hal tersebut, dan ini sudah dalam pemantauan kita sendiri, dan memberi sorotan kepada SMAN 1 Parepare, namun kita belum bisa menyimpulkan karena sementara dalam pengawasan," katanya melalui telepon, Rabu, 21 Agustus.

Tak hanya itu, kata Adi, Dewan pendidikan juga telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi untuk turun melakukan peninjauan terhadap sekolah tersebut.

"Kita sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan terkait agar mereka bisa secepatnya merespon keluhan siswa. Karena sejauh ini dewan pendidikan memang menerima banyak laporan penyalahgunaan dana Bos," jelasnya.

Adi mengungkapkan, pihak sekolah dalam hal ini SMAN 1 Parepare memang harus memperuntukkan dana BOS sebaik-baiknya dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Karena kata dia, ketika pihak sekolah melakukan penyalahgunaan anggaran bantuan, bukan hanya pengawasan, namun sekolah akan mendapatkan sanksi.

"Ini memang sudah mejadi salah satu dari perhatian kami dari Dewan Pendidikan, termasuk pungutan di sekolah kepada murid, padahal sudah ada dana BOS. Karena ini memang harus dikelola dengan baik, jadi pihak sekolah tidak boleh memungut apapun kepada murid untuk fasilitas sekolah, kecuali sifatnya sukarela dari murid sendiri, itu sudah ketentuannya," tambahnya.

Sementara, dari tinjauan yang dilakukan Tagar,  pembangunan sarana dan prasarana di sekolah kami juga bisa dibilang sangat kurang, karena beberapa ruangan kelas tidak layak, seperti Plafon ruang kelas yang bocor, kaca jendela pecah. Bahkan, ada satu kelas yang hanya ditopang dengan bambu sebagai penyangganya.

Selain kondisi sekolah seperti itu, pihak orang tua siswapun mengeluhkan adanya pembayaran yang harus dibebankan kepada siswa atau pungutan liar. Salah satu orang tua yang ditemui Tagar menyebutkan pihak Sekolah SMAN 1 Parepare membebankan siswa untuk membeli pendingin ruangan.

"Ada yang pernah protes terkait pembelian AC yang harus ditanggung siswa, kenapa harus murid baru yang dibebani uang beli AC," kata orang tua siswa yang meminta namanya dirahasuakan.

Dia juga mempertanyakan peruntukan dana Bos milik sekolah, "mana itu dana bos?" cetusnya.

Untuk itu, dia berharap agar polemik terkait dana bos yang ada pada lingkup SMAN 1 Parepare ini harus diusut tuntas.

Diketahui, Dua hari sebelumnya, Senin hingga Selasa (19-20) Agustus Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Kota Parepare melakukan aksi protes dan mempertanyakan aliran Dana Bantuan Operasional Sekolah (Bos) yang dinilai tidak sesuai peruntukan. []"Selidiki lalo kii (ini harus diselidiki) biar diganti semua oknumnya," tutupnya.

Diketahui, Dua hari sebelumnya, Senin hingga Selasa (19-20) Agustus Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Kota Parepare melakukan aksi protes dan mempertanyakan aliran Dana Bantuan Operasional Sekolah (Bos) yang dinilai tidak sesuai peruntukan. []

Baca juga:

Berita terkait
Kota Layak Anak dan Penderita Polio di Kota Parepare
Kota Parepare dinobatkan sebagai kota layak anak, namun di sana ada seorang anak yang terserang penyakit Polio yang belum mendapatkan bantuan.
Polres Parepare Perketat Pengawasan Pelabuhan
Jajaran kepolisian sektor Kawasan Pelabuhan Nusantara (KPN) melakukan pemeriksaan barang bawaan penumpang di pelabuhan Nusantara Parepare.
0
Indonesia Akan Isi Kekurangan Pasokan Ayam di Singapura
Indonesia akan mengisi kekurangan pasokan ayam potong di Singapura setelah Malaysia batasi ekspor daging ayam ke Singapura