Lhokseumawe – Pasangan gay atau dikenal dengan sebutan homoseksual, menjadi penyumbang penyakit Human Immunodeficiency (HIV) dan Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) di Aceh Utara.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh Utara Achriani Fitri mengatakan pihaknya telah menemukan sebanyak 10 kasus penularan HIV/AIDS akibat pasangan sesama jenis.
“Saat ini memang ada kasus yang kita temukan akibat pasangan sesama jenis, namun tidak banyak hanya ada 10 kasus. Kami terus melakukan pendampingan terhadap penderita penyakit tersebut,” kata Achriani kepada Tagar, Selasa 19 Nopember 2019.
Secara keseluruhan penderita penyakit HIV/AIDS di Kabupaten Aceh Utara mencapai 110 kasus.
Achriani menambahkan, korban yang paling rentan terjangkit HIV/AIDS ialah kalangan ibu rumah tangga, karena faktor suaminya yang sering melakukan hubungan seksual secara bebas diluar.
Secara keseluruhan penderita penyakit HIV/AIDS di Kabupaten Aceh Utara mencapai 110 kasus, dengan usia yang beragam, mulai dari usia yang masih tergolong anak-anak hingga sampai orang dewasa.
“Untuk di Kabupaten Aceh Utara, ada dua kecamatan yang paling banyak ditemukan penderita HIV/AIDS, yaitu di Kecamatan Dewantara dan Kecamatan Lhoksukon, serta beberapa kecamatan lain,” tutur Achriani.
Tambahnya, identitas para penderita HIV/AIDS tersebut memang sengaja disembunyikan, karena stigma negatif kepada penderita penyakit itu tergolong tinggi, sehingga tidak menganggu psikis penderita saat menjalani pengobatan.
“Memang sudah menjadi rahasia umum, para penderita penyakit HIV/AIDS memang mendapatkan stigma negatif dari masyarakat, bahkan ada yang sampai dikucilkan di kalangan komunitasnya,” kata Achriani.[]
Baca juga:
- Bertahan Hidup dengan Jalan Prostitusi di Aceh
- Dicurigai Selingkuh, Suami di Aceh Bacok Istrinya
- Hidup Miskin di Tengah Ladang Gas Lhokseumawe Aceh