Pantai Sluke Rembang Terabaikan Pembangunan Wisata

Pantai Sluke Rembang, Jawa Tengah, destinasi wisata yang belum tersentuh oleh pembangunan pariwisata.
Pantai Sluke Rembang belum tersentuh pembangunan pariwisata. (Foto: Tagar/Rendy Teguh Wibowo)

Rembang - Kecamatan Sluke, Rembang, Jawa Tengah memiliki potensi wisata, salah satunya pantai. Banyak wisatawan lokal yang mengunjungi pantai tersebut di masa liburan. Tapi pantai yang ada di Desa Sluke tersebut hingga saat ini terabaikan pembangunan pariwisata.

"Di pantai Sluke itu ramai dikunjungi anak-anak muda, tapi pantai itu belum sama sekali ada pembangunan apalagi pengembangan," kata anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Sluke, Warno, Senin, 6 Januari 2020. 

Dirinya berharap Pemerintah Kabupaten Rembang dapat membantu untuk mengambangkan potensi wisata tersebut. Jika sudah terbangun dan dikelola dengan profesional dapat membantu meningkatkan perekonomian warga setempat.

Ketika Tagar mengunjungi pantai tersebut nampak lahan hijau di sepanjang masuk pantai Sluke. Batu-batu karang juga banyak dijumpai di sepanjang pantai. Juga ada pohon cemara pantai dengan beberapa tempat duduk kecil dari kayu.

Di pantai Sluke itu ramai dikunjungi anak-anak muda, tapi pantai itu belum sama sekali ada pembangunan apalagi pengembangan.

Ketika dikonfirmasi terkait pengembangan lokasi pantai tersebut, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Rembang Dwi Purwanto menyampaikan untuk pengembangan lokasi wisata harus ada kerjasama dan koordinasi antar pemangku kepentingan, baik dari pemerintah desa, pemerintah kecamatan, maupun pemerintah kabupaten. 

Ia mengakui potensi wisata di Desa Sluke sangat menarik untuk digarap. "Sluke memiliki potensi yang menarik untuk digarap dan dikembangkan," kata Dwi.

Namun, lanjut Dwi, harus ada satu ciri khas yang ditonjolkan ketika mengembangkan lokasi pantai tersebut. Pihak desa juga harus membantu mengajukan usulan ciri khas yang berbeda dari pantai lain di Rembang

"Seperti kebijakan bupati, kami harus mengacu one village one product, itu artinya jangan sampai pengembangan pantai nantinya sama dengan pantai lainnya," jelasnya.

Dwi mencontohkan seperti pantai di desa wates yang terkenal dengan pasir putihnya. Kemudian di Karang Jahe terkenal dengan pasir putih dan ribuan pohon cemara serta di Desa Pasar Banggi yang terkenal hutan mangrovenya.

"Kami dari dinas pariwisata siap untuk mengidentifikasi dan maping, kira-kira di pantai Sluke itu apa yang menarik ditonjolkan," bebernya.

Dwi menilai, pantai Sluke kondisinya saat ini tidak ada bedanya dengan pantai yang lain. Sama-sama berpasir putih dan memiliki tanaman pohon cemara. 

Karenanya Disbudpar akan melakukan tinjauan ke lokasi sekaligus koordinasi dengan Pemerintah Desa Sluke dan para pemuda desa. Koordinasi terkait dengan identitas pantai yang layak ditonjolkan.

"Kami memiliki tim binaan yang namanya pokdarwis, itu nanti kami bentuk di sana. Kemudian kami bina, kami arahkan untuk mengangkat potensi yang ada di Sluke," tutur dia. []

Baca juga: 

Berita terkait
Bikin Bangga, Pantai Karang Jahe Rembang Terbaik
Pantai Karangjahe di Rembang, Jawa Tengah masuk lima besar kawasan terbaik nusantara 2019. Pantai itu menyisihkan 80 potensi desa wisata lain.
Pantai Karang Jahe Rembang Tolak Pengunjung Lokal
Pantai Karang Jahe Rembang memprioritaskan wisatawan luar kota karena tingginya tingkat kunjungan di libur Tahun Baru.
Lasem, Kota Pusaka di Rembang dengan Sungai Kumuh
Sungai bersejarah di Lasem, Rembang Jawa Tengah, tercemar sampah dan kumum. Kondisi ini miris di tengah upaya Lasem jadi kota pusaka dunia.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.