Jakarta – Pandemi atau wabah virus corona baru (Covid-19) lagi-lagi buka lembaran baru. Kali ini tentang negara di Amerika Latin yaitu Brasil yang menyalip China dalam jumlah kasus positif Covid-19. Padahal, sampai pertengahan April 2020 kasus Covid-19 di Brasil bertambah dengan perlahan. Tapi, sejak minggu ketiga April 2020 kasus baru yang ditemukan di Brasil terus membengkak sampai akhirnya melampaui jumlah kasus di China.
Laporan situs independen worldometer tanggal 30 April 2020 pukul 20.13 GMT atau 03.14 WIB jumlah kasus kumulatif positif Covid-19 di Brasil dilaporkan 85.380 dengan 5.901 kematian dan 34.132 sembuh.
Sedangkan kasus di China dilaporkan 82.862 dengan 4.633 kematian dan 77.610 sembuh. Jumlah kasus di Brazil itu menempatkan 'Negeri Pele' itu masuk pada 10 besar negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak.
Kasus di Brasil ini lagi-lagi mematahkan anggapan banyak kalangan yang semula menduga Korea Selatan (Korsel) akan jadi episentrum baru setelah China. Tapi, fakta berbicara lain.
Kasus di Korsel dilaporkan 10.765 dengan 247 kematian dan 9,059 sembuh. Jumlah kasus ini jauh di bawah Amerika Serikat yang jadi jawara di puncak pandemi, serta negara-negara lain.
Secara global Korsel ada di peringkat ke-34 yang diikuti oleh Ukraina, Indonesia dan Denmark. Satu dua hari kedepan bisa jadi Indonesia pun akan melewati Korsel dalam jumlah kasus positif Covid-19.
Pada mulanya pandemi Covid-19 terbang ke Italia (Eropa), yang kemudian disusul oleh Spanyol. Yang jadi episentrum Covid-19 di Eropa adalah Spanyol. Secara global Spanyol ada di peringkat ke-2 yang diikuti oleh Italia, Prancis, Inggris, Jerman, Turki, Rusia, Iran, Brasil dan China.
Episentrum Covid-19 kemudian menyeberang ke benua Amerika yang berlabuh di Amerika Serikat (AS). Sekarang kasus di AS dilaporkan 1.088.415 dengan 63.535 kematian dan 150.768 sembuh.
Angka ini menempatkan AS di puncak pandemi dalam dua bulan terakhir dan menyumbang kasus 33,02% secara global pada angka 3.295.880. []