Jakarta - Deposito berjangka memiliki banyak sekali keuntungan. Salah satu keuntungannya adalah suku bunga yang lebih tinggi daripada rekening tabungan biasa. Risiko kehilangan uang juga sangat kecil.
Berikut adalah untung rugi memegang deposito. Simak penjelasannya.
Kelebihan
Sarana Investasi yang Baik
Deposito dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan beberapa syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi. Selain itu, nilai pokok dari uang yang diinvestasikan di deposito berjangka juga dapat terjaga.
Deposito berjangka beda dengan saham dan obligasi. Saham dan obligasi memiliki risiko berkurangnya nilai pokok karena beberapa faktor.
Nilai pokok obligasi sangat bergantung pada pergerakan suku bunga. Ketika suku bunga naik, maka harga obligasi akan turun. Begitu juga dengan saham yang nilainya bergantung pada kondisi pasar.
Suku Bunga Lebih Tinggi
Suku bunga deposito lebih tinggi daripada jenis tabungan yang biasa. Nasabah yang mendepositkan uangnya bisa mendapat imbal hasil yang lebih baik dibandingkan menyimpan uang di rekening tabungan.
Bunga Deposito Mudah Diakses
Meski ada jangka waktu penarikannya, tetapi ada bank yang memberi kemudahan bagi nasabahnya untuk mengambil bunga deposito atau mentransfer ke rekening yang dikehendaki.
Dengan demikian, nasabah masih bisa menerima pendapatan rutin dalam bentuk pembayaran bunga pada interval waktu tertentu.
Risiko Kerugian Kecil
Selain terlindung dari risiko fluktuasi pasar, deposito merupakan produk perbankan yang dijamin LPS. Syaratnya nilai simpanan tidak lebih dari Rp 2 miliar.
Jadi, bila bank tempat nasabah menyimpan uang bangkrut atau pailit, LPS bakal mengganti duit nasabah. Dengan catatan, bank yang Anda gunakan terdaftar sebagai anggota LPS.
Kekurangan
Imbal Hasil Rendah
Memang bunga deposito lebih tinggi dibanding tabungan biasa. Namun lebih rendah ketimbang imbal hasil investasi lain, seperti saham, obligasi atau surat utang, maupun reksadana. Ini karena seebanding dengan risiko deposito yang tergolong rendah.
Lemah Terhadap Inflasi
Bunga deposito bisa menjadi tidak ada artinya ketika inflasi tinggi. Dengan kata lain, menyimpan uang di deposito risikonya tergerus inflasi. Bukannya bertambah, nilai atau bunganya justru berkurang.
Nilai Investasi Tidak Bisa Bertambah
Tidak ada cara apapun yang bisa dilakukan untuk meningkatkan nilai investasi. Sebab tidak ada kesempatan bagi nasabah pemilik deposito untuk terlibat langsung dalam pengelolaannya.
Akses Terbatas
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, uang yang telah didepositokan nasabah tidak dapat ditarik sebelum jatuh tempo. Jika terpaksa, maka harus membayar biaya penalti.
Sebelum memulai deposito anda harus mempelajarinya terlebih dahulu, agar tidak teradi kesalahan saat anda memegang deposito.[]
(Erlangga)
Baca Juga:
- Kado HLN 76, PLN Akuisisi Pasokan Listrik Perusahaan Raksasa
- Cara Mengatasi Mata Lelah dengan Langkah Ini
- 3 Peritel AS Tarik Produk Perusahaan Pelanggar HAM di Xinjiang
- Lanjutan Kasus Deposito Raib, Hotna Sang Korban Menantang Sumpah Pocong