Pahami 3 Tipe Investasi Menurut Kegiatannya

Terdapat 3 tipe investasi yang harus kamu pahami. 3 tipe investasi ini terbagi berdasarkan kegiatannya.
Tipe Investasi (Foto: Tagar/Pixabay)

Jaakrta - Mendengar kata investasi bukanlah ha lasing lagi di telinga. Karena kemajuan teknologi yang kian melesat, kini investasi dapat dengan mudah dilakukan kapanpun dan di mana pun. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi kaum muda yang diibaratkan melek akan teknologi.

Meskipun ada banyak instrument investasi yang dapat dipilih seperti emas, saham, kripto, reksa dana, properti, dan lain sebagainya, namun terdapat 3 tipe investasi yang harus kamu pahami. 3 tipe investasi ini terbagi berdasarkan kegiatannya. Berikut adalah penjelasannya.


1. Investasi berbentuk kepemilikan

Pertama adalah saham, karena pada dasarnya saham berbentuk sertifikat yang menyatakan bahwa kamu adalah pemegang saham pada perusahaan tertentu. Selain itu, semua sekuritas yang ditransaksikan di pasar modal merupakan investasi dalam bentuk kepemilikan.

Kedua adalah berbisnis. Jika kamu merupakan seorang wirausahawan atau memiliki toko online atau usaha kecil dan menengah (UKM) lain artinya kamu telah melakukan investasi dengan harapan mendapatkan keuntungan yang besar dari penjualan produk atau jasa yang kamu lakukan. Berbisnis merupakan sebagai kegiatan mengalokasikan modal agar membuat sebuah usaha menjadi bentuk investasi.

Ketiga merupakan properti seperti kepemilikan rumah, apartemen, atau bangunan lainnya. Kepemilikan ini disebut investasi karena kamu membeli bangunan tersebut untuk mendapatkan keuntungan darinya. Bangunan yang kamu punya dapat kamu jual beli atau bahkan hanya disewakan.


2. Investasi berbentuk utang

Maksud dari investasi berbentuk utang adalah menempatkan dirimu sebagai layaknya bank, contohnya adalah tabungan. Dengan menabung, uangmu akan disimpan di bank dan akan mempengaruhi kegiatan kredit yang dilakukan oleh bank. Uang tersebut nantinya akan dialokasikan untuk orang yang membutuhkan dan kamu akan mendapatkan keuntunan melalui bunga tersebut.

Bentuk investasi lain berbentuk utang adalah obligasi. Obligasi termasuk investasi dengan risiko rendah. Hal ini karena obligasi juga bersifat utang di mana kamu dan sejumlah investor lainnya meminjamkan dana pada sebuah perusahaan atau negara dengan imbal balik berupakan bunga atau tenor yang dibayarkan pada masa jatuh tempo pinjaman.


3. Investasi portofolio setara uang tunai

Pasar uang pada dasarnya adalah wadah pertemuan yang abstrak antara pemilik uang dan yang membutuhkan uang dalam jangka pendek. Investasi jenis ini memungkinkan danamu di investasikan pada pasar uang. Dengan berinvestasi jenis ini, kamu akan mendapatkan imbal hasil berupa persen bunga. Selain itu, investasi ini bisa dengan nudah kamu konversi kembali menjadi uang tunai.

Uangmu dapat kamu tempatkan pada Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Komersial (Commercial Paper), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Surat Utang Janga Pendek Negara (Treasury bills), Sertifikat Deposito, penanaman dana bank pada bank lainnya (Interbank call money).[]


(Rafi Fairuz)

Baca Juga:

Berita terkait
Simak! Ini 5 Alasan Mengapa Milenial Harus Mulai Investasi
Untuk mencapai kebebasan finansial tersebut adalah dengan melakukan investasi sejak masih muda. Ini alasan mengapa milenial harus mulai investasi.
Mau Kaya dengan Cara Halal? Begini Tips Investasi Syariah
Investasi syariah merupakan investasi yang dilakukan berdasarkan syariat Islam dimana sektor pasar modal yang dituju bermain di produk halal.
Cara Meminimalisir Potensi Kerugian Investasi Reksa Dana
Apa pun jenis investasinya, investor tetap tak bebas dari potensi kerugian.
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.