Fernando EMaS*
Kenapa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak pernah menindaklanjuti informasi yang pernah disampaikan oleh Nazaruddin, Anas Urbaningrum dan Angelina Sondakh mengenai keterlibatan Edhie Baskoro Yudhoyono alias EBY atau yang biasa dipanggil Ibas?
Sepertinya KPK tidak memiliki nyali mendalami informasi yang dimiliki oleh Anas, Nazaruddin dan Angelina Sondakh mengenai keterlibatan Ibas dalam kasus yang menjerat mereka, seperti kasus korupsi Proyek Wisma Atlet Hambalang.
- Baca Juga: Pengamat Yakin Dugaan Korupsi Formula E Terkuak
- Baca Juga: Kronologi Kasus Korupsi Minyak Goreng yang Melibatkan Dirjen Daglu Kemendag
Atau mungkinkah para penegak hukum dilemabaga anti rasuah tersebut takut di "Antasari-kan" sehingga tidak berani menindaklanjuti dan mendalami informasi dan bukti mengenai kemungkinan keterlibatan Ibas dalam kasus korupsi Abas, Nazaruddin dan Angelina Sondakh.
Kalau saya sebagai Komisioner KPK, mungkin saja Ibas sudah menjadi tersangka kalau terbukti turut terlibat dalam korupsi Anas, Nazaruddin dan Angelina Sondakh.
- Baca Juga: Kilas Balik Kasus Korupsi Angelina Sondakh, Masuk Penjara Hingga Bebas
- Baca Juga: Beranikah Angelina Sondakh Ungkap Dalang Korupsi Wisma Atlet?
KPK sebagai lembaga anti rasuah harus dipimpin oleh orang yang memiliki keberanian seperti Antasari dalam melakukan pemberantasan dan menangani kasus korupsi.
Saya berharap kedepan pimpinan KPK yang terpilih memiliki keberanian dalam menangani kasus korupsi walaupun melibatkan orang disekeliling penguasa.
(Direktur Rumah Politik Indonesia)