KPK Diminta Tidak Mandul Usut Dugaan Korupsi Formula E

Kelompok massa tergabung dalam Gerakan Satu Padu (SAPU) Lawan Koruptor Formula E kembali berunjuk rasa di depann Gedung KPK.
Kelompok massa tergabung dalam Gerakan Satu Padu (SAPU) Lawan Koruptor Formula E kembali berunjuk rasa di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Selasa, 19 April 2022. (Foto: Tagar/Dok. Sapu)

TAGAR.id, Jakarta - Kelompok massa tergabung dalam Gerakan Satu Padu (SAPU) Lawan Koruptor Formula E kembali berunjuk rasa di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Selasa, 19 April 2022.

Dalam aksinya kali ini, massa mengingatkan kepada KPK untuk fokus pada kinerjanya dalam penanganan dugaan korupsi Formula E yang saat ini mencuri perhatian masyarakat.

"Kami sih yes, KPK larang keras ASN mudik pake mobil dinas dan itu koruptif. Tapi lebih yes lagi, KPK fokus usut korupsi Formula E yang sudah didepan mata. Karena itu lebih koruptif," kata koordinator aksi Daud.

Pihaknya juga mendesak agar Ketua KPK, Firli Bahuri, segera mengumumkan hasil pemeriksaan kasus dugaan korupsi Formula E secara berkala kepada masyarakat Indonesia. Apalagi, kata dia, KPK juga sudah mengumpulkan bahan keterangan para saksi yang dihadirkan dalam penyelidikan.

"KPK jangan main mata dengan koruptor Formula E, segera naikkan statusnya ke penyidikan. Buktikan KPK tidak mandul dalam penanganan kasus balap mobil listrik," katanya.

Daud juga menagih janji lembaga antirasuah yang katanya akan membuka peluang memanggil dan mengklarifikasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam proses penyelidikan kasus tersebut. 

Pasalnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang disebut meminjam uang sebesar Rp180 miliar ke Bank DKI untuk penyelenggaraan Formula E. Beberapa pihak menilai tindakan tersebut melanggar aturan, seperti Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

"Segera periksa Anies Baswedan dalam kasus dugaan korupsi Formula E. Sebab, Gubernur DKI termasuk pihak yang harus dimintai pertanggung jawaban adanya dugaan KKN dalam proyek Formula E," tambahnya.

Selain di Gedung KPK, massa juga menggelar aksinya di Kantor BPK Provinsi DKI Jakarta. Mereka meminta KPK untuk segera bersurat ke BPK untuk melakukan audit investigatif terkait dugaan adanya kerugian negara pada ajang Formula E.

"Kami akan kawal BPK, jika KPK sudah dorong surat permintaan audit investigatif Formula E ke BPK. Ayo KPK jangan kasih kendor, segera dorong suratnya ke BPK," ujarnya.

Tak hanya itu, para demonstran juga menegaskan mendukung proses politik interpelasi Formula E yang bergulir di DPRD DKI dengan memanggil Anies Baswedan.

"Tapi harapan rakyat adalah KPK panggil Anies untuk garap proses hukum," pungkasnya.

Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga menyampaikan pernyataan terkait kritik Formula E. Anis mengungkapkan, kritik itu tidak bisa dibungkam, tapi kritik harus disampaikan dengan fakta agar tidak menimbulkan fitnah.

"Kalau kita menyampaikan kritik harus berdasarkan fakta bukan fiksi, apalagi fitnah. Kalau mau kritik pakai fakta, sehingga bagi yang mendengarkan itu berfaedah," ucapnya.

Anies menilai, terlalu banyak spekulasi berkembang terkait Formula E yang lokasinya sudah diputuskan di Ancol, Jakarta Utara. "Jadi sebetulnya yang kita kerjakan itu hal-hal yang prosedur biasa, tapi terlalu banyak spekulasi dan kita ini seringkali membahas spekulasi," katanya.

Anies memastikan, sirkuit balap mobil listrik itu akan rampung menjelang lima bulan pelaksanannya yakni pada 4 Juni 2022.

"Untuk hal-hal yang perlu pembuktian kita lihat nanti karena itulah nanti bukti paling kuat atas apa yang kami rencanakan," katanya.[]

Berita terkait
KPK Didesak Segera Surati BPK untuk Audit Investigatif Formula E
Selain di Gedung KPK, para pendemo juga menyambangi Kantor BPK Provinsi DKI untuk memberikan dukungan kepada BPK DKI.
Garap Andi Arief di Kasus Eks Bupati Penajam, KPK Bilang Begini
Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara KPK Ali Fikri, menyatakan akan mendalami serta menggali informasi dan mengonfirmasi data sekecil apapun.
MAKI Minta KPK Robohkan Bangunan Proyek Wisma Atlet Hambalang yang Mangkrak
Perobohan proyek ini dinilai penting agar tidak menjadi "gorengan" politik di masa yang akan datang.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.