Olahraga Ternyata Bisa Cegah Paham Radikal dan Intoleran

Dengan olahraga, pembinaan karakter yang penting bisa dilakukan dalam memutus rantai penyebaran paham radikalisme intoleran sejak dini.
Ilustrasi Radikalisme (Foto: Istimewa)

Jakarta - Olahraga dinilai mampu membentuk karakter positif di kalangan generasi muda, yang mampu mencegah masuknya paham radikal intoleran.

Oleh karena itu Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ( Kepala BNPT), Boy Rafli Amar, menjadikan dunia olahraga sebagai salah satu faktor penting dalam upaya pembinaan karakter anak muda dalam mengantisipasi radikalisme.

“Olahraga ini merupakan bagian dari pembinaan karakter anak muda, termasuk dalam upaya mencegah masuknya paham radikal intoleran,” kata Kepala BNPT dalam keterangannya di laman resmi bnpt.go.id terkait pertemuan dengan pengurus Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) periode 2022-2026 di Jakarta pada Minggu, 9 Januar 2022.

Menurut Kepala BNPT yang juga Ketua Dewan Kehormatan PRSI Provinsi DKI Jakarta periode 2021-2026, salah satu bentuk pembinaan karakter adalah dengan memberikan motivasi.

Dengan adanya motivasi tinggi, seluruh anak muda Indonesia diharapkan bisa memiliki daya juang untuk terus berprestasi di bidang olahraga, terutama Renang.

“Segala prestasi atlet renang Indonesia digapai dengan daya juang yang tinggi, daya juang ini pula yang seharusnya dimiliki setiap generasi muda Indonesia," imbuh Boy Rafli.

Ketua Umum PRSI Provinsi DKI Jakarta, Calvin Legawa, menambahkan, olahraga merupakan salah satu langkah preventif dalam mencegah masuknya paham-paham radikal intoleran.


Olahraga ini merupakan bagian dari pembinaan karakter anak muda, termasuk dalam upaya mencegah masuknya paham radikal intoleran.


Dengan olahraga, pembinaan karakter yang penting bisa dilakukan dalam memutus rantai penyebaran paham radikalisme intoleran sejak dini khususnya, di kalangan para atlet.

“Sejak kecil atlet sudah kami arahkan lewat program Long Term Athlete Development jadi mereka sudah terarah dari kecil melakukan kegiatan-kegiatan positif. Hal ini mengurangi risiko keterpaparan mereka terhadap hal-hal negatif termasuk paham radikal intoleran,” kata Calvin Legawa.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Setelah Diterima Deputi I BNPT RI, KBA Kembali Ke Aceh
Setelah bertemu Deputi I BNPT. Besok keduanya akan pulang ke Aceh, yang ikut dilepas oleh Dr M Adli Abdullah, Stafsus Menteri ATR/BPN RI.
BNPT : Waspadai Karakter Taliban Berkembang di Indonesia
Kepala BNPT tidak ingin aksi kekerasan yang dilakukan kelompok Taliban di Afghanistan dijadikan contoh oleh masyarakat Indonesia.
BNPT Resmikan Warung NKRI ke-3
Warung NKRI ke-3 ini bisa menjadi pionir industri yang aman dari terorisme.