Obat dan Pembedahan Dianjurkan pada Anak dengan Obesitas

Sementara tindakan pembedahan diizinkan pada anak-anak yang mengalami obesitas yang sudah berusia 13 tahun
Seorang anak berusia 8 tahun yang menderita obesitas menjalani pemeriksaan di sebuah klinik di Medellin, Kolombia, Amerika Latin, pada 26 Februari 2015. (Foto: voaindonesia.com/Reuters/Fredy Builes)

TAGAR.id, Jakarta - Anak-anak yang kesulitan melawan obesitas harus dievaluasi dan diobati sejak dini dan secara agresif.

Menurut pedoman baru yang dirilis pada Senin, 9 Januari 2023, langkah seperti pengobatan harus dilakukan pada anak-anak yang berusia setidaknya 12 tahun.

Sementara tindakan pembedahan diizinkan pada anak-anak yang mengalami obesitas yang sudah berusia 13 tahun.

Praktik lama yang "menunggu sambil mencermati", atau menunda pengobatan untuk melihat apakah anak-anak dan remaja itu dapat mengatasi obesitas sendiri, hanya memperburuk masalah.

Data menunjukkan lebih dari 14,4 juta anak di Amerika Serikat (AS) mengidap obesitas. Jika tidak ditangani, obesitas bisa menyebabkan masalah kesehatan seumur hidup, termasuk tekanan darah tinggi, diabetes dan depresi.

"Hanya dengan menunggu saja (kita) tidak akan berhasil," ujar Dr Ihuoma Eneli, salah satu penulis panduan pertama terhadap obesitas yang diderita anak-anak.

"Apa yang kita saksikan adalah terus berlanjutnya pertambahan berat badan dan kemungkinan bahwa mereka (anak-anak.red) akan mengalami (obesitas) ketika dewasa nanti," tambah Eneli, yang merupakan anggota Akademi Dokter Anak Amerika Serikat (AAP).

Secara umum, dokter harus menawarkan remaja yang berusia 12 tahun ke atas yang mengalami obesitas, akses kepada obat-obatan yang sesuai. Untuk remaja yang telah berusia 13 tahun ke atas dan menderita obesitas parah, mereka harus dirujuk untuk menjalani operasi penurunan berat badan, meskipun situasi bisa bervariasi.

Pedoman itu untuk menata ulang anggapan tidak akurat tentang obesitas sebagai "masalah pribadi, (yang disebabkan) mungkin oleh ketidakbecusan seorang individu dalam mengatasi masalahnya," kata Dr Sandra Hassink, direktur medis untuk AAP Institute for Healthy Childhood Weight, yang juga menulis pedoman tersebut.

Masalah obesitas berdampak pada sekitar 20 persen anak-anak dan remaja dan sekitar 42 persen orang dewasa di seluruh AS, menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) AS. (ka/rs)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Waspadai Bahaya Obesitas pada Anak
Kondisi ini bisa memicu komplikasi.