Negara Harus Hadir di Masyarakat Hadapi Bencana Alam

Polda DIY menyatakan siap siaga menghadapi kemungkinan bencana alam 2020. Polisi akan selalu hadir di tengah masyarakat saat terjadi bencana alam.
Wakapolda DIY saat memberikan sambutan tentang kesiapsiagaan tanggap bencana 2020 (Foto: Humas Polda DIY/Tagar/Evi Nur Afiah)

Sleman - Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar apel kesiapsiagaan tanggap bencana alam tahun 2020. Apel tersebut sebagai tindak lanjut pernyataan dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo bahwa negara harus hadir di tengah rakyat dalam menghadapi kemungkinan bencana alam.

Apel kesiapsiagaan tersebut langsung dipimpin oleh Wakil Kapolda DIY Brigadir Jenderal Polisi Karyoto yang berlangsung di halaman Mako Brimob Polda DIY pada Selasa 7 Januari 2020.

Dalam sambutannya Wakapolda DIY menyampaikan bahwa apel ini sebagai tindak lanjut dari perintah presiden dalam rapat 3 Januari 2020 yang dihadiri Kapolri, Panglima TNI dan Instansi terkait bencana alam untuk Menghadirkan Negara di Tengah Masyarakat. "Beliau (Jokowi) menyampaikan bahwa negara harus hadir di tengah masyarakat dalam menghadapi bencana alam 2020," katanya.

Kegiatan ini tidak lain dilaksanakan dalam rangka mengecek kesiapsiagaan baik personel dan perlengkapan untuk mengantisipasi adanya bencana alam di wilayah hukum Polda DIY.

Wakapolda DIY mengajak semua stakeholder untuk menerapkan 4M yaitu melakukan kegiatan mitigasi, melakukan kegiatan pencegahan, melakukan tindakan saat terjadi bencana, melakukan kegiatan pasca terjadinya bencana.

Pihaknya mengajak kepada semau elemen masyarakat agar bersatu padu dalam menghadapi dan menangani bencana, yang sewaktu-waktu dapat saja terjadi di wilayah Yogyakarta guna meminimalisir jumlah korban baik jiwa maupun harta benda.

Kegiatan ini dihadiri oleh pejabat utama Polda DIY, tamu undangan dari Danrem 072/PMK, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Kepala Basarnas DIY, Kepala Dinkes DIY, Kepala Dinsos DIY, Kepala Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Energi Sumber Daya Mineral (PUPR ESDM) DIY, dan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta.

Jangan sampai perlengkapan saat diperlukan tidak bisa digunakan.

Adapun pasukan terdiri dari 1 satuan setingkat kompi  (SSK atau 75 personel) dari korem 072/PMK dan perlengkapan SAR, 60 personel relawan dam peralatan taktis BPBD, 10 personel Basarnas dan peralatan SAR, 10 personel Dinkes, 10 personel Dinsos, 10 personel PUPR ESDM, 50 personel Lantas, 15 personel Binmas, 1 SSK Dalmas dan 2 unit mobil SAR, 30 Personil Polairud, 1 regu SAR dan Rantis Tactical, 1 SSK personel Sat Brimob beserta kendaraan, perlengkapan SAR, mobil dapur lapangan, dan mobil ambulans.

Wakapolda mengungkapkan dengan kekuatan personel dan perlengkapan yang dimiliki, saat terjadi bencana alam bisa langsung membantu dan meringankan warga yang terdampak. "Jangan sampai perlengkapan saat diperlukan tidak bisa digunakan," ucapnya.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda DIY Komisaris Besar Polisi Yuliyanto mengimbau agar masyarakat untuk tetap waspada dengan curah hujan yang cukup tinggi di Yogyakarta akhir-akhir ini. "Jika masyarakat memerlukan bantuan yang berkaitan dengan kebencanaan silahkan menghubungi kami di 081915400054." Kata Yuliyanto. []

Baca Juga:

Berita terkait
Solusi Banjir Jakarta Menurut Pakar UGM Yogyakarta
Pakar UGM Yogyakarta menawarkan solusi mengatasi banjir Jakarta. Salah satunya adalah pengendalian air secara terpadu. Apa itu?
Warga Resah Talud Sungai Winongo Yogyakarta Longsor
Warga di bantaran sungai Winongo Yogyakata resah akibat talud longsor. Lima rumah terancam. Warga minta Pemkot segera memperbaiki.
Basarnas Yogyakarta Siap 77 Personel Selama 24 Jam
Basarnas Yogyakarta menyiapkan 77 personel selama 24 jam menghadapi cuaca ekstrem yang diperkirakan berlangsung hingga 7 Januari mendatang.